Senin 04 Dec 2023 16:43 WIB

BPS Catat Ada 6,1 Juta Petani Muda di Indonesia

Jumlah petani Gen-Z menempati posisi 2,14 persen dari total petani di Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Petani milenial Brian Ardhi Wiratmoko memanen selada yang dibudi dayakan dengan teknik pertanian hidroponik di Watualang, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (30/5/2023). Dalam sepekan petani mampu memanen selada sedikitnya 30 kilogram dengan harga jual Rp22 ribu per kilogram dan dipasok ke sejumlah restoran serta usaha kuliner di Ngawi.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petani milenial Brian Ardhi Wiratmoko memanen selada yang dibudi dayakan dengan teknik pertanian hidroponik di Watualang, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (30/5/2023). Dalam sepekan petani mampu memanen selada sedikitnya 30 kilogram dengan harga jual Rp22 ribu per kilogram dan dipasok ke sejumlah restoran serta usaha kuliner di Ngawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memasukan variable baru dalam sensus pertanian tahun ini, salah satunya mendata jumlah petani muda, petani milenial di Indonesia.

Sestama BPS Atqo Mardiyanto mencatat pada tahun ini terdapat 6,18 juta petani muda yang berada di rentang usia 19-39 tahun. Petani muda ini menyentuh 21,93 persen dari jumlah petani di Indonesia.

Baca Juga

"Saat ini ada 6,18 juta petani milenial di Indonesia," kata Atqo dalam paparan di Ritz Caltron, Senin (4/12/2023).

Tak hanya kelompok milineal, di Gen-Z juga ternyata ada yang sudah menjadi petani. Jumlahnya 2,14 persen dari total petani di Indonesia. Petani Gen-Z ini diantara rentang usia 11 hingga 26 tahun.

Hal ini juga sejalan dengan maraknya urban farming. Para petani milenial ini mayoritas mengembangkan urban farming di Indonesia. Pertanian modern ini mencapai 13 ribu unit di Indonesia.

Urban Farming banyak berkembang di Jawa Barat denhan mencakup 3.231 unit urban farming. Mengambil komposisi 24,82 persen dari total urban farming di Indonesia. Urban Farming ini banyak menyasar untuk pengembangan tanaman pangan dan juga perkebunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement