Ahad 03 Dec 2023 18:07 WIB

Perlu Diantisipasi, Ekonom Sebut Peningkatan Permintaan Pangan Tinggi pada Akhir Tahun

Kenaikan harga pangan harus bisa diantisipasi pemerintah.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Penjual menunggu barang dagangannya di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat (1/12/2023).
Foto:

Di saat yang bersamaan, Yusuf melihat kenaikan harga pangan yang masih terjadi. Dia menilai seharusnya hal tersebut bisa menjadi motivasi bagi pemerintah untuk mempercepat realisasi belanja yang sifatnya itu berupa bentuk bantuan langsung ke masyarakat maupun relasi belanja yang sifatnya insentif bagi pemda. 

"Katakanlah ini untuk menjaga alur distribusi pangan strategis terutama di akhir tahun nanti,” ujar Yusuf. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat melakukan tinjauan khusus berkaitan dengan inflasi hortikultura pada November 2023. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan cabai hingga bawang merah menjadi penyebab utama inflasi November 2023. 

"Tiga dari delapan Komoditas utama penyebab inflasi pada November 2023 adalah komoditas hortikultura yaitu cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah," kaya Edy dalam konferensi pers, Jumat (1/12/2023). 

Dia menjelaskan, cabai merah mengalami inflasi sebesar 42,83 persen, cabai rawit sudah mengalami inflasi sebesar 43,27 persen, dan bawang merah mengalami inflasi sebesar 11,49 persen. Dengan begitu, Edy menyebut secara total ketiganya menyumbang apa amdil inflasi sebesar 0,27 persen. 

"Tingkat inflasi ketiga komoditas tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada dua tahun sebelumnya," tutur Edy. 

Edy menambahkan, penyebab inflasi cabai pada November 2023 karena faktor cuaca yang tidak menentu. Selain itu juga karena faktor pasokan yang kurang fan juga faktor kelancaran distribusi. 

Menurutnya, inflasi cabai merah tertingi terjadi di Bulukumba. "Mungkin ini diduga karena petani cabai di Bulukumba tengah menghadapi dampak serius musim kemarau sebagi fenomena El Nino," ujar Edy. 

Sementara di Sumenep, Edy mengatakan di daerah tersebut terjadi inflasi cabai rawit tertinggi. Kondisi tersebut diduga disebabkan karena stok yang menipis dan tidak lancarnya pasokan cabai rawit di Sumenep. 

BPS mencatat inflasi pada pada November 2023 secara bulanan mencapai 0,38 persen. Lalu secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,86 persen dan secara year to date sebesar 2,19 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement