Jumat 03 May 2024 10:47 WIB

BI: Inflasi April 2024 Tetap Terjaga 

Kelompok volatile food pada April 2024 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen (mtm).

Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (B) memastikan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK April 2024 tercatat sebesar 0,25 persen secara bulanan sehingga secara tahunan menjadi tiga persen. 

“Inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID),” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/5/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan hal tersebut dilakukan melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Erwin memastikan Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.

Inflasi inti pada April 2024 tercatat sebesar 0,29 persen secara bulanan yang tinggi dari inflasi pada bulan sebelum ya sebesar 0,23 persen. Hal tersebut siiring dengan kenaikan permintaan musiman pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2024 serta didorong oleh peningkatan harga komoditas global, khususnya komoditas emas. 

Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir. Secara tahunan, inflasi inti April 2024 tercatat sebesar 1,82 persen yang meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,77 persen.

Sementara itu, kelompok volatile food mencatatkan deflasi. Kelompok volatile food pada April 2024 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen secara bulanan yang lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 2,16 persen. 

Deflasi kelompok volatile food tersebut disumbang terutama oleh komoditas cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Penurunan harga komoditas pangan terutama dipengaruhi oleh berlangsungnya musim panen, khususnya komoditas aneka cabai dan beras. 

Deflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi komoditas bawang merah, tomat, dan bawang putih. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 9,63 persen secara tahunan yang menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 10,33 persenZ 

“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan kembali menurun seiring dengan berlanjutnya musim panen, serta didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah, sehingga mendukung upaya stabilisasi harga pangan,” ungkap Erwin. 

Sementara itu, kelompok administered prices meningkat. Kelompok administered prices pada April 2024 mengalami inflasi sebesar 0,62 persen secara bulanan yang meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,08 persen. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan sigaret kretek mesin (SKM), seiring dengan peningkatan mobilitas saat libur Idulfitri, dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement