REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang garuda berpeluang menguat pada hari ini, Kamis (30/11/2023). Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan prospek pemangkasan suku bunga masih menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Peluang penguatan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini dengan masih tingginya ekspektasi pasar soal prospek pemangkasan suku bunga the Fed tahun depan," ujar Ariston.
Survei dari CME FedWatch Tool menunjukkan kenaikan probabilitas pemangkasan pada Januari, Maret dan Mei 2024. Pelaku pasar pun merespons positif hasil survei tersebut.
Selain itu, data indeks harga Personal Consumption Expenditure (PCE) menunjukkan penurunan pada kuartal III 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan tahun depan.
Imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun terlihat menurun ke area 4,25 persen dari sebelumnya di kisaran 4,4 persen. Di sisi lain, indeks dolar AS masih berada di kisaran 102.
Pada perdagangan kemarin, rupiah berhasil menguat ke posisi 15.395 seiring melemahnya dolar AS sebesar 0,26 persen. Ariston memproyeksi rupiah berpotensi menguat ke kisaran 15.350, dengan potensi resisten di kisaran 15.450.