Selasa 28 Nov 2023 08:30 WIB

Pupuk Kujang Dampingi Masyarakat Manfaatkan Kain Limbah Konveksi

Masyarakat rentan dan difabel dilatih menjahit kain perca menjadi kain majun.

PT Pupuk Kujang mendampingi masyarakat sekitar perusahaan memanfaatkan limbah kain perca konveksi menjadi kain majun.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
PT Pupuk Kujang mendampingi masyarakat sekitar perusahaan memanfaatkan limbah kain perca konveksi menjadi kain majun.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara PT Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kujang, mendampingi masyarakat sekitar perusahaan memanfaatkan limbah kain perca konveksi menjadi lebih bernilai melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar industri. 

"Program yang diinisiasi PT Pupuk Indonesia ini sudah berlangsung selama satu bulan," kata Agung Gustiawan, VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pupuk Kujang, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar industri, pihak perusahaan memfasilitasi pelatihan menjahit bagi masyarakat rentan dan difabel untuk membuat kain perca menjadi kain majun yang biasa digunakan sebagai sarana pembersih di pabrik. 

Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini, para peserta telah memproduksi sekitar 100 kilogram kain perca menjadi kain majun. "Jadi melalui program ini, kita dampingi masyarakat berkarya membuat produk yang punya nilai jual lebih,” katanya. 

Agung mengatakan, selain melatih masyarakat mengubah kain perca menjadi kain majun, pelatihan menjahit itu juga membimbing masyarakat hingga bisa membuat berbagai produk lain. Di antaranya agar bisa membuat pakaian dewasa, baik pria maupun wanita serta pakaian anak dan permak pakaian. 

Muhammad Arief Rachman, VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, mengatakan, program pemberdayaan masyarakat sekitar industri adalah program terbaru Pupuk Indonesia Holding Company atau PIHC di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Menurut dia, program tersebut fokus pada pemberdayaan masyarakat rentan dan difabel di dekat area pabrik pupuk.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement