Jumat 24 Nov 2023 20:23 WIB

Laba CIMB Niaga Naik 26 Persen Jadi Rp 6,3 Triliun di Kuartal III 2023

Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM).

Nasabah melakukan video banking untuk proses verifikasi saat membuka rekening melalui Octo Mobile di Jakarta, Sabtu (11/11/2023). PT Bank CIMB Niaga Tbk terus mengoptimalkan layanan digital untuk memudahkan nasabah memenuhi kebutuhan perbankan, termasuk melalui aplikasi OCTO Mobile. Dengan fitur yang lengkap dari OCTO Mobile, jumlah pengguna terus meningkat. Nasabah dapat melakukan beragam aktivitas finansial mulai dari menabung, bertransaksi, berinvestasi, hingga meminjam dana kapan saja dan di mana saja.
Foto: Republika/Prayogi
Nasabah melakukan video banking untuk proses verifikasi saat membuka rekening melalui Octo Mobile di Jakarta, Sabtu (11/11/2023). PT Bank CIMB Niaga Tbk terus mengoptimalkan layanan digital untuk memudahkan nasabah memenuhi kebutuhan perbankan, termasuk melalui aplikasi OCTO Mobile. Dengan fitur yang lengkap dari OCTO Mobile, jumlah pengguna terus meningkat. Nasabah dapat melakukan beragam aktivitas finansial mulai dari menabung, bertransaksi, berinvestasi, hingga meminjam dana kapan saja dan di mana saja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) senilai Rp 6,3 triliun pada kuartal III 2023, atau meningkat 25,8 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu.

“Hal ini juga didukung oleh pendapatan operasional dan pengendalian biaya yang dikelola dengan baik, sehingga kami dapat mempertahankan double-digit return on equity (ROE) sebesar 15,4 persen pada kuartal III 2023, naik dari 12,9 persen pada kuartal III 2022,” ujar Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Baca Juga

Lee melanjutkan, gross non-performing loan atau NPL perseroan juga membaik menjadi 2,4 persen pada kuartal III 2023, dari 3,6 persen pada kuartal III 2022.

“Di tengah kondisi yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas,” ujar Lee.

Lebih lanjut, capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) perseroan masing-masing tercatat sebesar 23,8 persen dan 86,4 persen per September 2023, yang mencerminkan posisi permodalan yang terjaga dan likuiditas yang solid.

Sementara itu, total aset konsolidasian tercatat sebesar Rp329,1 triliun per 30 September 2023, atau naik 7,2 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kemudian, total Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp235,3 triliun, dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7 persen.

"CASA tumbuh 4,5 persen (yoy), sebagai hasil upaya perseroan membangun hubungan yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital," ujar Lee.

Pada kuartal III 2023, total pembiayaan perseroan naik 5,2 persen (yoy) menjadi Rp 205,6 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise (SME) yang naik 8,1 persen (yoy), diikuti Corporate Banking naik 6,0 persen (yoy), dan Consumer Banking naik 5,9 persen (yoy).

“Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang naik 11,5 persen (yoy), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 2,7 persen (yoy),” jelas Lee.

Lee menjelaskan, perseroan mengembangkan berbagai produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang, dimana per 30 September 2023, 97 persen dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines (ATM) dan OCTO Pay (mobile wallet).

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement