REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan proyek pembangunan akses jalan tol menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Karawang, Jawa Barat, dalam tahap proses pembebasan lahan.
"Kita sedang melakukan pembebasan lahannya dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Menurut Hedy, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan akses jalan tol tersebut mulai konstruksi pada tahun depan.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Kabinet telah mengirimkan surat kepada Menteri PUPR agar proyek aksesibilitas jalan tol ke Stasiun Kereta Cepat Karawang dimasukkan ke dalam proyek strategis nasional (PSN).
Setelah dimasukkan ke PSN, kemudian dilakukan pembebasan lahan, sehingga proyek bisa dibiayai LMAN.
Pemerintah telah menetapkan Kereta Cepat Whoosh sebagai salah satu PSN yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Kereta Cepat Whoosh, yang mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam, memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung menjadi 40 menit dari sebelumnya tiga jam.
Whoosh memiliki panjang trase 142,3 kilometer dengan tipe struktur elevated sepanjang 82,7 kilometer dan sisanya berupa 13 terowongan dan subgrade.
Kereta cepat tersebut berhenti di empat stasiun sepanjang lintasan, yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
Dengan kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung, mobilitas orang dan barang akan meningkat dan cepat. Hal itu juga meningkatkan daya saing perekonomian.
Whoosh kini menjadi salah satu pilihan moda transportasi terkait mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung.