REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri manufaktur membutuhkan sekitar 682 ribu tenaga kerja setiap tahunnya. Maka, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) industri menjadi prioritas kementerian guna menghasilkan SDM yang kompeten dan berdaya saing, sehingga mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Salah satu upaya Kemenperin dalam menciptakan SDM industri yang berkualitas yaitu melalui penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah kejuruan dan politeknik yang dimiliki. “Pembangunan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing melalui pendidikan vokasi menjadi prioritas kami. Salah satunya melalui unit-unit pendidikan yang dimiliki Kemenperin, seperti Politeknik ATI Makassar,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Emmy Suryandari dalam siaran pers yang diterima pada Ahad (19/11/2023).
Disebutkan, Politeknik ATI Makassar melahirkan 269 lulusan program studi Diploma Tiga yang kompeten dan siap kerja. Berasal dari empat program studi, yaitu Program Studi Teknik Industri Agro sebanyak 87 orang, Program Studi Teknik Manufaktur Industri Agro sebanyak 65 orang, Program Studi Teknik Kimia Mineral sebanyak 52 Orang, dan Program Studi Otomasi Sistem Permesinan sebanyak 65 Orang.
Kompetensi lulusan Politeknik ATI Makassar dibuktikan dengan seluruh lulusan Politeknik ATI Makassar telah mengantongi sertifikat kompetensi sesuai dengan keahlian masing-masing dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik ATI Makassar. “Bahkan, sejumlah wisudawan mengantongi dua sertifikat kompetensi,” jelas Emmy.
Dari 269 lulusan Politeknik ATI Makassar yang diwisuda, sebanyak terdapat 14,12 persen lulusan telah terserap di perusahaan industri multinasional. Di antaranya Merdeka Tsingshan Indonesia, PT Ocean Sky Metal Industry, PT Suryamas Megah Steel PT Biota Laut Ganggang, dan PT Indonesia Guang Ching Nikel and Stainless Steel.
Emmy menambahkan, angka serapan lulusan Politeknik ATI Makassar tahun 2023 diharapkan dapat terus meningkat dengan masa tunggu selama enam bulan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan sektor industri. Pada tahun 2022, tingkat serapan lulusan dari program studi Diploma Tiga Politeknik ATI Makassar mencapai 80,88 persen, sedangkan untuk program vokasi industri setara Diploma Satu mencapai 100 persen.