Jumat 10 Nov 2023 23:23 WIB

Emiten Capai 901, BEI: Ada 28 Perusahaan Antre IPO

Dari 28 itu, lebih dari separuhnya ialah perusahaan dengan skala usaha menengah.

Karyawan berjalan dengan latar belakang yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan berjalan dengan latar belakang yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih terdapat 28 perusahaan dalam antrean (pipeline) pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), di tengah jumlah perusahaan tercatat di BEI yang telah mencapai 901 emiten.

Selama tahun ini, sebanyak 77 perusahaan telah mencatatkan saham perdana di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp 53,84 triliun. "Hingga saat ini, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga

Dari 28 perusahaan tersebut, Nyoman memaparkan sebanyak 11 perusahaan beraset skala besar di atas Rp 250 miliar, 16 perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan satu perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Dari sisi sektor, enam perusahaan sektor barang konsumen non primer, empat perusahaan sektor barang konsumen primer, empat perusahaan sektor industri, dan empat perusahaan sektor infrastruktur.

Kemudian, tiga perusahaan sektor barang baku, tiga perusahaan sektor teknologi, dua perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor kesehatan, dan satu perusahaan sektor transportasi & logistik.

Hingga 10 November 2023, telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue di BEI dengan total nilai mencapai Rp 37,3 triliun.

"BEI mencatat masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam antrean (pipeline) rights issue per 10 November 2023," ungkap Nyoman.

Selain itu, telah diterbitkan sebanyak 99 emisi dari 56 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun mencapai Rp 110,4 triliun.

"Hingga 10 November 2023, masih terdapat 16 emisi dari 12 penerbit EBUS yang berada dalam antrean (pipeline)," ungkap Nyoman.

Pada 8 November 2023, jumlah perusahaan tercatat di BEI resmi mencapai 901 emiten, seiring kedatangan 77 perusahaan tercatat baru sepanjang 2023 ini.

Pencapaian sebanyak 77 perusahaan tersebut telah mencatatkan rekor pencatatan saham baru terbanyak sepanjang sejarah BEI dalam kurun waktu satu tahun.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement