Senin 06 Nov 2023 22:48 WIB

Mentan Amran Dorong Penyuluh Akselerasi Swasembada Pangan

Keberhasilan program pertanian, salah satunya bisa swasembada beras.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dorong penyuluh akselerasi swasembada pangan. (ilustrasi)
Foto: Dok Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dorong penyuluh akselerasi swasembada pangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri dan membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional Tahun 2023 yang dihelat di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari, yakni 5 hingga 8 November 2023 ini dihadiri 2.000 penyuluh serta stakeholder pertanian dari seluruh Indonesia dengan tema "Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Keberhasilan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Penyangga Pangan Utama IKN".

"Tujuan saya hadir di Jambore ini adalah bertemu dengan penyuluh. Kalau 50.000 penyuluh se Indonesia bergerak, maka persoalan pangan ke depan selesai. Dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan kita bisa swasembada, tidak impor pangan. Penyuluh adalah pahlawan pangan, garda terdepan swasembada. Keberhasilan program pertanian, salah satunya bisa swasembada beras itu karena penyuluh. Jadi penyuluh tak boleh mengeluh. Kalau mengeluh, gagal naikkan produksi," demikian dikatakan Mentan Amran saat membuka Jambore Penyuluh Pertanian tahun 2023 di Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (6/11/2023). 

Baca Juga

Amran mengatakan Jambore Penyuluh Pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja dan motivasi serta meningkatkan keterampilan, wawasan dan jiwa diantara para penyuluh pertanian. Dalam rangka mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras, salah satunya adalah optimalisasi penyuluh pertanian lapangan, sehingga para penyuluh harus benar-benar dekat dan menjadi pendamping petani yang mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai tingkat petani, mulai dari penyaluran pupuk, memastikan penggunaan benih yang bermutu, penyaluran sarana dan prasarana produksi yang lain, pemanfaatan asuransi pertanian. 

"Oleh karena itu, kami mengajak penyuluh pertanian dan KTNA se Indonesia agar bahu membahu menaikkan produksi seperti pada tahun 2017 hingga 2019. Pada saat itu tidak ada impor beras medium dari negara lain. Nah, di tahun 2024 kita targetkan meningkatkan produksi dan tahun 2026 sudah kembali semula, swasembada," ungkapnya. 

"Berikutnya kita ekspor ke berbagai negara. Tapi dengan catatan, ini program harus dilanjutkan. Tidak boleh ganti menteri, program terhenti. Program pertanian modern, bertransformasi dari pertanian tradisional ke modern. Dan ini berhasil kita jalankan. Dulu El Nino 2015, tapi dampaknya tidak seperti kita rasakan saat sekarang," pinta Amran.

Lebih lanjut Amran menegaskan peran dan jasa penyuluh pertanian dalam transfer teknologi dan pendampingan kepada petani sangat penting, terutama di tengah tantangan perubahan iklim. Oleh karena itu, penyuluh pertanian harus meningkatkan kinerja mereka dan beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan yang ada, salah satu solusinya yakni dengan penerapan digitalisasi pertanian. 

"Kita optimistis bisa swasembada ke depan dengan kita optimalkan peran penyuluh. Saya mengucapkan selamat atas dilaksanakannya Jambore Penyuluh Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Tengah ini," tandasnya.

Bersamaan, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura mengucapkan terimakasih kepada Mentan Amran atas kehadirannya untuk membuka Jambore Penyuluh Pertanian Tahun 2023. Sejak pasca Gempa pada 2018 yang lalu, Provinsi Sulawesi Tengah terus berbenah diri dan bangkit serta terus berupaya untuk melaksanakan kegiatan event Nasional untuk mempromosikan budaya wisata Sulawesi Tengah sebagai negeri 1.000 megalit.

"Pertanian di Sulawesi Tengah masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Ekspor komoditas pertanian Sulawesi Tengah sebesar 1.284 Ton dengan nilai 9,6 Milyar dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Satu dari tiga poin yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023 ini adalah produktivitas," ujarnya.  

“Melalui momentum pelaksanaan kegiatan Jambore Penyuluh diharapkan para Penyuluh Pertanian terus meningkatkan kapasitas dan profesionalismenya dalam mendampingi sahabat petani untuk meningkatkan produktivitas, memberikan informasi pasar dan teknologi, pengembangan diri sehingga menjadi pengelola usaha agribisnis yang handal dan mandiri," ujar Rusdy.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung penuh Jambore Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan dalam rangka membangkitkan semangat para penyuluh dalam melaksanakan tugas dilapangan. Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian, harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani, manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan petani, tulang punggung bangsa, tambahnya.

"Jambore Penyuluh Pertanian juga merupakan kesempatan berharga untuk mengevaluasi sejauh mana peran dan keberadaan para penyuluh telah diterima oleh masyarakat, terutama para petani di Sulawesi Tengah. Ini merupakan momen penting untuk menunjukkan semangat dan dedikasi dalam membantu petani dan masyarakat di wilayah ini. Mari kita sukseskan Jambore Penyuluh Pertanian Tahun 2023 ini," kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement