REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara dengan menggunakan QRIS akan menunjang kegiatan pariwisata dengan kemudahan dalam transaksi pembayaran bagi wisatawan mancanegara.
"QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebenarnya bisa berdampak ke perekonomian secara umum melalui peningkatan kunjungan wisatawan dari luar atau wisatawan mancanegara ke Indonesia," kata Yusuf saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Ketika negara asal wisatawan mancanegara mengadopsi QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran maka mereka bisa dengan mudah berbelanja atau melakukan transaksi di Indonesia tanpa harus khawatir tidak mempunyai uang tunai secara cukup.
Wisatawan mancanegara juga tidak perlu khawatir ditipu oleh penjual-penjual tertentu, karena umumnya mereka yang menggunakan layanan QRIS adalah merchant yang terpercaya.
"Pengalaman yang didapatkan oleh wisatawan mancanegara inilah yang saya kira bisa menjadi salah satu efek dari kerja sama QRIS antar Indonesia dengan berbagai negara," ujarnya.
Ia menuturkan penggunaan sistem pembayaran QRIS lintas batas bisa berdampak positif ke sektor pariwisata jik a dilakukan secara konsisten dan diiringi dengan perbaikan di ekosistem pariwisata sehingga bisa menjadi faktor dalam pendorong perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.
Selain itu, transaksi QRIS antarnegara seperti Indonesia dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura akan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, terutama bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Kode QR Standar Indonesia (Quick Response Code Indonesia Standard/QRIS) yang akan dikoneksikan lintas negara harus mampu memudahkan pelaku UMKM dan pariwisata.
Indonesia sudah memulai untuk mengkoneksikan sistem pembayaran dengan sejumlah negara ASEAN. Per Senin (29/8/2023) ini, menurut Bank Sentral, Indonesia dan Thailand telah menerapkan implementasi penuh untuk koneksi sistem pembayaran QR.
Jokowi mengharapkan dengan interkoneksi QRIS antarnegara, maka akan meningkatkan efisiensi biaya sehingga pelaku usaha, khususnya UMKM dan pariwisata dapat memproduksi barang dengan nilai yang kompetitif di pasar mancanegara.