Senin 23 Oct 2023 18:37 WIB

Gedung PLUT Kabupaten Bandung Diresmikan, Dorong Evolusi UMKM

PLUT Kabupaten Bandung akan sediakan layanan pendampingan usaha UMKM.

Peresmian Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung, Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung.
Foto: Dok. Pemkab Bandung
Peresmian Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung, Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI Teten Masduki meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung, Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (23/10/2023). PLUT Kabupaten Bandung sengaja dibangun untuk memberikan berbagai layanan seperti pendampingan usaha, pelatihan dan pengembangan keterampilan, akses ke modal usaha, konsultasi bisnis, pemasaran produk, serta informasi dan pengetahuan terkait dunia usaha.

Selain itu, kata Teten, PLUT juga menyediakan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lainnya kepada koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta para wirausaha secara komprehensif dan terpadu.

Baca Juga

"Tujuan utamanya dari PLUT ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi UKM agar memiliki daya saing global dan meningkatkan kapasitas usaha agar usaha mereka ini tidak mikro terus, namun nantinya bisa masuk ke level industri," kata Teten.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan evolusi bisnis UKM dan Koperasi. Dengan pendampingan yang baik, pemerintah berharap para pelaku UMKM maupun koperasi bisa memiliki daya saing global sehingga dengan sendirinya kapasitas usaha mereka juga akan meningkat.

Teten mengatakan, produk para pelaku UKM Kabupaten Bandung dan Jawa Barat bisa setara dan bersaing global dengan produk kerajinan asal Firenze, Italia. Teten mengaku optimistis bisa mewujudkan mimpinya tersebut asal para pelaku usaha siap diarahkan dan membuat produk yang memiliko nilai tambah dan berdaya saing global.

"Jangan lagi para pelaku usaha ini memproduksi barang yang seragam atau memproduksi produk yang tidak berkualitas dan tidak punya daya saing. Tapi pelaku usaha itu harus memproduksi produk yang berdaya saing global supaya UMKM kita bisa bertarung dengan industri," kata Teten.

Ia berharap, para pelaku usaha terutama UMKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung mendapatkan pendampingan intens dari Pemkab Bandung agar kapasitas usaha mereka nantinya bisa terus berkembang, menuju skala industri. Teten bahkan secara khusus meminta Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk 'mengawal dan membesarkan' para pelaku usaha dari lahir hingga menjadi besar dan berevolusi dari produksi rumahan ke skala industri. Cara yang paling efektif, kata Teten, adalah dengan metode inkubasi bisnis. 

"Pendekatannya harus inkubasi. Ibaratnya, pilih telur yang terbaik dan dijaga sampai menetas. Setelah menetas kasih makan dan dibesarkan. Hanya dengan cara itu, kita bisa melahirkan pelaku usaha handal. Jangan biarkan pelaku UMKM ini berjalan sendiri tanpa pilot," ungkapnya.

Dengan adanya PLUT tersebut, para pelaku UMKM maupun Koperasi sejak awal akan dibimbing dan diarahkan untuk menggeluti bidang usaha tertentu melalui program inkubasi disesuaikan dengan sumber daya alam atau kekhasan daerah masing-masing.

"Saya optimitsis dengan pendampingan dan inkubasi yang baik melalui PLUT ini, para pelaku usaha ini akan mampu meningkatkan kapasitas usaha mereka. Dari mikro mereka akan berkembang dan bersaing secara global. Hanya dengan cara itu kesejahteraan masyarakat bisa kita bangun," kata Menkop UMKM.

Terlebih, kata dia, pemerintah pusat menargetkan lahirnya satu juta wirausahawan baru yang mayoritas ditargetkan lahir dari bidang UMKM. Sebab UMKM ini mampu menyerap banyak lapangan kerja sehingga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski baru saja diresmikan, PLUT Kabupaten Bandung sudah mampu melahirkan 13 bidang usaha unggulan hasil inkubasi bisnis yang ketat. Keberhasilan tersebut dapat dicontoh oleh daerah lainnya di Indonesia.

"Ini akan menjadi contoh keberhasilan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi konsep PLUT ini. Saya berharap Kabupaten/Kota lain bisa mereplikasi keberhasil Kabupaten Bandung ini," kata Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku sangat berterima kasih atas bantuan hibah Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemenkop dan UKM sehingga Pemkab Bandung bisa memiliki Gedung PLUT megah yang berdiri di atas tanah seluas 5.568 meter persegi tersebut.

Menurut Bupati, PLUT Kabupaten Bandung adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah naungan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bandung. Meski baru diresmikan, kata Bupati, PLUT tersebut telah melahirkan beberapa bidang usaha yang berkembang pesat hasil dari program inkubasi bisnis.

"Melalui pendampingan dan inkubasi bisnis yang kami lakukan, alhamdulillah PLUT ini telah melahirkan 13 usaha berdaya saing tinggi dengan transaksi sudah mencapai lebih dari Rp 6,65 miliar," ungkap Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement