Kamis 19 Oct 2023 11:56 WIB

Indocement Akuisisi Semen Grobogan untuk Tambah Kapasitas Produksi

Akuisisi itu disebut akan memperkuat posisi Indocement di pasar Jawa Tengah.

Pabrik Indocement di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pabrik Indocement di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melalui anak perusahaannya PT Dian Abadi Perkasa mengakuisisi atau membeli keseluruhan saham PT Semen Grobogan untuk menambah kapasitas produksi.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin, mengungkapkan, pembelian 100 persen saham PT Semen Grobogan itu akan memperkuat posisi Indocement di pasar Jawa Tengah. Sebab pabrik ini, kata dia, memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton klinker dan 2,5 juta ton semen per tahun dengan persediaan bahan baku untuk 50 tahun ke depan.

Baca Juga

"Kita juga bisa meningkatkan efisiensi biaya logistik, mengingat lokasi Pabrik Semen Grobogan yang strategis," kata Christian.

Ia mengungkapkan, transaksi jual beli saham ini akan berlaku efektif saat seluruh pihak memenuhi syarat dan kondisi yang ditentukan dalam perjanjian tersebut, yakni pada 1 Desember 2023. "Para pihak telah sepakat untuk tidak mempublikasikan nilai transaksi penjualan saham," ungkap Christian.

Menurut dia, pada penandatanganan jual beli saham ini, daerah yang akan disisir antara lain, Jalan Tol Solo–Yogyakarta, Yogyakarta–Bawen, dan Semarang–Demak serta Kawasan Industri Batang dan Daerah Ekonomi Khusus Kendal. "Kami optimis untuk menyambut banyak proyek strategis nasional yang akan dikembangkan di daerah Jawa Tengah,” ungkap dia.

Christian menyebutkan Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Bosowa setelah penandatangan Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement