Jumat 04 Aug 2023 22:42 WIB

HUT ke-48, Indocement Teruskan Ambisinya Jadi Perusahaan Hijau

Indocement menggunakan refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan PT Indocement melakukan bersih-bersih sampah di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Dok Republika.co.id
Karyawan PT Indocement melakukan bersih-bersih sampah di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berusia 48 tahun, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement/INTP) produsen Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali melanjutkan ambisinya menjadi perusahaan hijau di Indonesia. Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, pada HUT ke-48 ini, Indocement mengusung tema "Together We Build a Greener Future". Ia mengatakan, Indocement patut berbangga karena menjadi salah satu pabrikan semen pertama yang memperkenalkan berbagai inisiatif terobosan dalam berbagai produk.

"Termasuk proses produksi yang lebih ramah lingkungan, seperti memperkenalkan semen tipe portland pozzolan cement (PPC) dan semen tipe portland composite cement (PCC) dalam kemasan kantong, semen slag dan hidraulis dalam bentuk semen curah," kata Christian, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga

Tak hanya itu, sambung Christian, Indocement juga menggunakan refuse-derived fuel (RDF), sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil (batu bara) dalam proses produksi semen. Serta penggunaan berbagai bahan baku alternatif lainnya. Beragam inisiatif hijau lain yang dilakukan Indocement, kata dia, ialah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk menggunakan RDF yang diproduksi oleh TPST Bantar Gebang sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Kemudian memulai proyek pemasangan solar panel di Citeureup dan Tarjun, menerbitkan Road Map Alternative Fuel Achievement dengan target konsumsi bahan bakar alternatif mencapai lebih dari 40 persen di 2030, gerakan #Trashback, Sedekah Sampah, dan penanaman pohon.

Indocement sebagai bagian dari Heidelberg Materials, dikatakan Christian, juga berperan aktif dalam merintis dekarbonisasi pada sektor semen dan beton siap-pakai demi tercapainya target Net Zero Emissions pada 2060. Upaya- upaya tersebut merupakan bentuk komitmen dan bukti nyata pelaksanaan prinsip Environment, Social and Governance (ESG) pada operasional Indocement.

"Pada usianya yang mencapai 48 tahun, Indocement akan terus mendukung beragam program pembangunan pemerintah, menyediakan bahan bangunan yang ramah lingkungan serta terus mendorong penerapan operasional industri yang lebih hijau," kata Christian.

Usia ini, kata dia, bukanlah usia yang muda bagi sebuah perusahaan. Indocement telah melewati beragam fase di Indonesia dan terus tumbuh untuk menjadi salah satu perusahaan semen terkemuka di Indonesia.

Indocement saat ini memiliki 13 pabrik semen serta menyewa dua pabrik semen di Maros, Sulawesi Selatan. "Kami merupakan salah satu pabrikan semen yang paling modern dan dioperasikan dengan teknologi terkini di Indonesia," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement