Senin 16 Oct 2023 19:05 WIB

Restrukturisasi WIKA Bakal Dilakukan Melalui Delapan Stream

WIKA berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut.

Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) ditampilkan di luar lokasi konstruksi di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.
Foto: AP/Dita Alangkara
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika) ditampilkan di luar lokasi konstruksi di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyetujui usulan restrukturisasi sebagai upaya transformasi untuk membentuk perseroan semakin berkembang dan tumbuh berkelanjutan.

"Restrukturisasi ini diambil di tengah tantangan tinggi kondisi keuangan perseroan, dan menjadi langkah strategis untuk memperkuat langkah perseroan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan," ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Baca Juga

Agung menjelaskan metode restrukturisasi akan ditempuh melalui delapan stream. Di antaranya restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, serta percepatan likuidasi piutang.

Kemudian, asset recycling sesuai model bisnis, refocusing portofolio orderbook, efisiensi operating expense, penurunan saldo supply chain financing, serta penguatan struktur permodalan.

Lanjutnya, metode restrukturisasi tersebut kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri dari tiga pilar. Ketiga pilar itu yakni fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang berlandaskan pada pendekatan lean organization, serta manajemen risiko dan digitalisasi.

"Komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin, serta penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit Special Asset Management," ujar Agung.

Agung menyampaikan persetujuan dari pemegang saham mencerminkan kesamaan pandangan dan dukungan terhadap langkah transformasi perseroan untuk dapat kembali pulih, bertumbuh secara berkelanjutan, dan melanjutkan kiprahnya sebagai agen pembangunan Indonesia yang dampaknya terus dirasakan oleh masyarakat.

"Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jawab dengan baik," ujar Agung.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement