REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan pupuk bagi seluruh petani jelang masa tanam 1 pada November-Desember mendatang. Arief mengajak seluruh jajaran direksi Pupuk Indonesia Holding berkeliling ke kios pupuk di salah satu lumbung padi Indonesia, Karawang.
"Untuk pupuk baik subsidi maupun pupuk komersial itu ada di kios pupuk. Ketersediaan menjadi sangat penting bagi petani, baik pupuk komersial maupun subsidi, ketersediaan menjadi nomor satu," ujar Arief di Karawang, Kamis (12/10/2023).
Arief meminta seluruh direktorat jenderal memastikan, memasuki masa tanam seluruh kebutuhan petani bisa tercukupi. "Persiapan November-Desember saat musim hujan. Seluruh kios yang ada harus memiliki pupuk yang diperlukan petani seluruh Indonesia. Dirjen PSP dan tanaman pangan. Dinas pertanian se indonesia untuk pastikan semua harus punya pupuk," kata Arief.
Salah satu petani, Abas Suryana, mengaku saat ini ketersediaan pupuk bisa diakses oleh para petani. Hanya saja, memang untuk pupuk subsidi terpaku pada kuota. Apalagi saat musim kemarau seperti hari ini, dosis pupuk perlu dipenuhi agar produksi bisa meningkat.
"Alhamdulillah pupuk mah ada, cuma yang subsidi kan dikuota. Ini lagi kemarau, produksinya paling cuman 6 ton per hektare. Padahal kalau lagi ujan bisa 8 ton," ujar Abas Suryana kepada Republika.co.id.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyebutkan, pihaknya akan mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam. Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi.
“Saat ini lima produsen pupuk di bawah supervisi Pupuk Indonesia beroperasi secara optimal. Kelima produsen ini tersebar di Aceh, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur,” kata Rahmad.