Sabtu 07 Oct 2023 07:00 WIB

Airlangga Usul Kereta Cepat Bandung-Surabaya Jadi Proyek Strategis Nasional

Pendanaan proyek strategis nasional yang baru berasal dari swasta murni.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kereta Cepat Jakarta Bandung melintas di Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kereta Cepat Jakarta Bandung melintas di Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengusulkan pengerjaan Kereta Cepat Bandung-Jogja-Solo-Surabaya masuk ke dalam proyek strategis nasional yang baru. Pendanaan proyek strategis nasional yang baru berasal dari swasta murni, sehingga tidak membebani APBN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sebagai salah satu upaya dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, pengembangan infrastruktur dan wilayah menjadi bagian penting yang terus diakselerasi oleh pemerintah. 

Baca Juga

“Tingginya kebutuhan infrastruktur dan sebagai upaya mendorong pemerataan berbagai wilayah, pemerintah mengadopsi strategi dengan menetapkan sejumlah prioritas pembangunan dari seluruh proyek infrastruktur melalui proyek strategis nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2023).

Airlangga menjelaskan, per 4 Oktober 2023, sebanyak 170 proyek strategis nasional telah rampung digarap dengan nilai investasi Rp 1.299,41 triliun, serta terdapat 61 proyek yang masih berada dalam tahap konstruksi. 

“Kalau kita lihat tahun ini, kita lihat sampai dengan 4 Oktober ada 17 proyek yang nilainya Rp 259,41 triliun, proyeknya baik itu jalan tol, pelabuhan, High-Speed Train Jakarta Bandung juga sudah selesai nilainya Rp 125,7 triliun, kemudian LRT senilai Rp 29,9 triliun, kemudian berbagai kawasan industri, berbagai bendungan, Jalan Tol Cinere-Jagorawi, Serpong-Cinere, dan Tol Pasuruan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement