Selasa 03 Oct 2023 07:15 WIB

Periode Pendaftaran Capres yang Singkat Dinilai Untungkan Investor

Investor akan lebih cepat dapat kepastian dan gambaran arah kebijakan ekonomi capres.

Pekerja memeriksa kualitas tegel motif logo partai politik di industri pembuatan tegel Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (26/5/2023) (ilustrasi).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pekerja memeriksa kualitas tegel motif logo partai politik di industri pembuatan tegel Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (26/5/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Research DBS Group Maynard Arif menilai periode pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang singkat untuk pemilu 2024 mempunyai dampak positif bagi para investor.

Menurutnya, para investor akan lebih cepat mendapatkan kepastian serta gambaran arah kebijakan ekonomi dari para capres dan cawapres mendatang.

Baca Juga

"Menurut kami dengan adanya keputusan KPU untuk percepat pendaftaran capres dan cawapres, mungkin itu bagus dan akan lebih memberikan gambaran buat investor bagaimana calon-calon presiden untuk 2024, dan juga mungkin lebih cepat juga kepastiannya ya, investor mungkin bisa mendapat gambaran juga kira-kira arah programnya nanti bagaimana," kata Maynard dalam Group Interview Bersama Ekonom Bank DBS di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Sebelumnya, Komisi II DPR RI bersama dengan Kemendagri, KPU RI, Bawaslu RI, dan DKPP RI telah menyetujui opsi mengenai jadwal pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pemilu 2024 pada 19-25 Oktober 2023.

Maynard menjelaskan, selama periode tersebut, selalu terdapat pola perlambatan arus investasi dikarenakan sikap para investor yang cenderung menunggu. Para investor menunggu program-program kerja serta arah kebijakan terkait investasi yang bakal diusung masing-masing capres.

Namun ia memprediksi bahwa hingga akhir tahun, masih ada potensi bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia, namun ketika telah memasuki tahun 2024, besar kemungkinan terjadi perlambatan mengingat para investor yang mulai menunggu hasil pemilu.

"Menurut kami sampai akhir tahun mungkin masih ada potensi dari investor asing untuk masuk lagi ke Indonesia, tetapi mungkin memasuki awal 2024 kita melihat ada kemungkinan bahwa investasi akan slow down, juga mengingat mereka akan menunggu hasil pemilu itu sendiri," ujar Maynard.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement