Sabtu 23 Sep 2023 06:06 WIB

Pemerintah Siapkan Lapangan Kerja Hadapi Bonus Demografi

Melimpahnya SDM harus dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang cukup.

Para pencari kerja antre di Job Fair yang digelar di Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung dan New Bimma (Bandung Integrated Manpower Management Application) Disnaker Kota Bandung, di Kira Artha Park, Selasa (20/6/2023). Kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 40 perusahan dengan 4.700 lowongan pekerjaan. Dengan kegiatan tersebut diharapakan dapat mengurangi angka pengangguran. Job Fair berlangsung hingga 21 Juni 2023.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Para pencari kerja antre di Job Fair yang digelar di Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung dan New Bimma (Bandung Integrated Manpower Management Application) Disnaker Kota Bandung, di Kira Artha Park, Selasa (20/6/2023). Kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 40 perusahan dengan 4.700 lowongan pekerjaan. Dengan kegiatan tersebut diharapakan dapat mengurangi angka pengangguran. Job Fair berlangsung hingga 21 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan menyiapkan berbagai lapangan pekerjaan untuk menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi menyampaikan bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Momentum tersebut, kata dia, tentu saja harus dihadapi dengan perencanaan yang matang. "Melimpahnya SDM yang produktif tidak akan bisa produktif apabila tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan bidang yang dikuasai. Maka dari itu, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai lapangan pekerjaan dan membuka keran investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri," tuturnya dalam keterangan pers, Sabtu (23/9/2023)

Baca Juga

Saat menjadi pembicara di Fisipol Universitas Gajah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta, ia mengatakan bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan SDM berusia produktif yang melimpah.

"Apalagi, tahun 2030 terdapat agenda besar pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals)," katanya.

Sejalan dengan itu, ia menambahkan pemerintah pun telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas.

"Sesuai dengan Permenko PMK No. 6/ 2022 Strategi Nasional Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bahwa kualitas SDM adalah elemen terpenting dalam Pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, SDM unggul merupakan pilar utama dalam menopang pertumbuhan industri yang merupakan motor bagi pertumbuhan ekonomi nasional," paparnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement