Jumat 22 Sep 2023 11:53 WIB

Tingkatkan Inklusi Keuangan di Hong Kong, BNI Akuisisi 18 ribu Rekening

Pertumbuhan nasabah baru di Hong Kong didorong kemudahan pembukaan rekening BNI

Dalam rangka penguatan inklusi keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus proaktif melakukan penguatan akuisisi nasabah baru dari segmen diaspora, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia di Hong Kong.
Foto: dok Bank BNI
Dalam rangka penguatan inklusi keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus proaktif melakukan penguatan akuisisi nasabah baru dari segmen diaspora, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia di Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Dalam rangka penguatan inklusi keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus proaktif melakukan penguatan akuisisi nasabah baru dari segmen diaspora, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia di Hong Kong.

Hingga Agustus 2023, BNI Hongkong tercatat telah berhasil melakukan akuisisi nasabah diaspora lebih dari 18 ribu rekening, dengan total rekening tabungan diaspora lebih dari 278 ribu yang tersebar di London, New York, Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Amsterdam.

Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati, menyampaikan sebagai salah satu outlet global milik BNI, cabang Hong Kong saat ini telah mencatatkan pertumbuhan nasabah baru yang baik.

Menurut dia, pembukaan rekening BNI dapat dilakukan dengan sangat mudah dan dapat dilakukan baik secara online maupun offline dengan mendatangi kantor cabang BNI yang ada di luar negeri.

“Tentunya ini adalah mandat yang diberikan langsung oleh Kementerian BUMN khususnya Bapak Menteri Erick Thohir. Kami ingin mempermudah para diaspora dan PMI dalam mengakses layanan keuangan. Dengan kehadiran BNI di Hong Kong diharapkan diaspora, pekerja migran, dan pelajar Indonesia dapat lebih mudah mengakses berbagai solusi perbankan kami,” ujarnya.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengatakan bahwa perseroan juga menjalin hubungan baik dengan banyak komunitas ekspora dan diikuti pula dengan berbagai program penguatan literasi keuangan. 

“Kegiatan penguatan literasi merupakan sebuah keharusan. Kami harap diaspora, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia lebih bijak dalam mengelola keuangan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement