Senin 18 Sep 2023 22:50 WIB

Kredit Infrastruktur Bank Mandiri Capai Rp 267,9 Triliun

Kucuran kredit infrastruktur untuk pembangunan jalan tumbuh 12,54 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
logo Bank Mandiri
Foto: bankmandiri.co.id
logo Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri memastikan akan terus fokus membidik penyaluran kredit infrastruktur untuk mempercepat pemerataan ekonomi. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati mengatakan saat ini penyaluran kredit infrastruktur Bank Mandiri sesuai dengan klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpers) 38 Tahun 2015 mencapai Rp 267,92 triliun per Juni 2023.

"Nilai tersebut tumbuh 7,96 persen secara tahunan dari posisi Juni 2022 sebesar Rp 248,17 triliun," kata Susana dalam pernyataan tertulisnya, Senin (18/9/2023).

Dia menjelaskan, pembiayaan tersebut disalurkan ke berbagai sub sektor. Bebetapa diantaranya seperri jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat dan fasilitas kota, hingga konstruksi.

Susana mengungkapkan, kredit yang dikucurkan Bank Mandiri tersebut termasuk untuk pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api. Semua proyek tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Ini merupakan kiprah Bank Mandiri dalam 25 tahun terakhir untuk terus konsisten menjadi salah satu pendukung penguatan infrastruktur tanah air di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ungkap Susana.

Dia menambahkan, penyaluran kredit infrastruktur bank bersandi saham BMRI tersebut paling banyak disalurkan untuk sub sektor transportasi yang melonjak 14,85 persen secara tahunan menjadi Rp 68,81 triliun per Juni 2023. Lalu, tenaga listrik mengalami peningkatan 14,33 persen secara tahunan menjadi Rp 48,49 triliun.

Lalu kemudian, kucuran kredit infrastruktur untuk pembangunan jalan tumbuh 12,54 persen secara tahunan menjadi Rp 47,01 triliun. Begitu juga untuk sub sektor telematika naik 8,53 persen secara tahunan menjadi Rp 30,61 triliun pada paruh pertama 2023.

Susana melihat peluang sektor infrastruktur akan terus meningkat ke depannya. Berdasarkan riset tim Bank Mandiri, belanja infrastruktur meningkat pada RAPBN 2024 sebesar Rp 422,7 triliun atau naik 5,8 persen dari outlook APBN 2023 yang sebesar Rp 399,6 triliun.

Sementara itu, arah kebijakan infrastruktur 2024 akan difokuskan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu juga mendukung sentra pertumbuhan baru.

“Oleh sebab itu, bank Mandiri akan konsisten mendukung pembiayaan infrastruktur dari hulu ke hilir dengan expertise yang relatif komplit dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Terlebih, Bank Mandiri memiliki likuiditas yang memadai dalam mewujudkan ‘terus melaju untuk Indonesia maju," ungkap Susana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement