Senin 18 Sep 2023 08:08 WIB

58 Ribu Hatching Egg Diekspor ke Myanmar

Kami mohon dukungan dari Kementan agar potensi ekspor terus berkembang.

Perusahaan perunggasan terintegrasi, PT Super Unggas Jaya, kembali mengekspor Hatching Egg (HE) ke Myanmar.
Foto: .
Perusahaan perunggasan terintegrasi, PT Super Unggas Jaya, kembali mengekspor Hatching Egg (HE) ke Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan perunggasan terintegrasi, PT Super Unggas Jaya, kembali mengekspor Hatching Egg (HE) ke Myanmar. Untuk ekspor yang ketiga ini, sebanyak 58 ribu HE dikirim ke negara sesama anggota ASEAN tersebut.

Nantinya dari 58 ribu butir HE itu akan menghasilkan 18 ribu ekor Day Old Chick (DOC) Parent Stock (PS). Direktur PT Super Unggas Jaya, Han Jung Kyu, mengatakan ekspor ini merupakan langkah penting bagi perusahaan karena menjadi salah satu tonggak keberhasilan atas kemajuan perusahaan.

“Dengan momen ini kami berharap perusahaan dapat terus berkembang. Selain itu juga kami akan terus menjajaki potensi ekspor negara-negara lain seperti ekspor karkas ke Timor Leste, Singapura hingga potensi ekspor ke Korea Selatan,” ujar JK Han menjelaskan dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/9/2023).

Telur yang diekspor memiliki kualitas terbaik dan dihasilkan dari indukan umur dengan performa terbaik. Acara seremoni ekspor dilakukan di unit Hatchery PT Super Unggas Jaya yang berletak di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.

Ekspor HE ke Myanmar dilakukan pertama kali pada tahun 2020, sedang ekspor yang kedua berjalan pada tahun 2021. Hal ini sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa produk yang dihasilkan di Indonesia mampu bersaing secara global.

Lebih lanjut, JK Han menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang selalu mendukung perusahaan untuk berkembang hingga bisa mengekspor dengan lancar. "Kami sangat berterimakasih kepada pemerintah yang sudah terlibat khususnya Ditjen PKH Kementan. Ke depan, kami mohon dukungan dari Kementan agar potensi ekspor produk kami dapat terus berkembang sekaligus menambah jangkauan usaha peternakan kami,” ujar JK Han.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement