Selasa 28 Mar 2017 00:46 WIB

Kasus Flu Burung di Eropa, Negara Apa Saja yang Diuntungkan?

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi flu burung.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTPON -- Flu burung memukul ekspor unggas Eropa. Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), virus ini menyebabkan penurunan 105 ribu ton daging ayam yang diekspor dari Uni Eropa tahun ini.

Ini akan menjadi penurunan 8,9 persen per volume yang merupakan penurunan terbesar dalam 16 tahun terakhir. Importir seperti Afrika Selatan dan Filipina telah menempatkan pembatasan daging asal Uni Eropa terkait adanya wabah yang menyerang di negara anggota serikat tersebut.

Wabah flu burung di Eropa telah dilaporkan di sebagian besar negara-negara UE termasuk Prancis. Padahal negara tersebut memiliki jumlah unggas terbesar di UE.

Meski flu burung merugikan sebagian negara Eropa dan AS, ada pula negara yang diuntungkan. Menurut angka dari Rabobank, total ekspor Thailand meningkat sebesar 6 persen pada 2016 dan pembukaan kembali ekspor daging segar ke Korea Selatan (Korsel) dan Singapura memberikan tambahan pertumbuhan ekspor.

Pemerintah Thailand telah memperkirakan kenaikan 4 sen per unggas. Namun kesempatan emas ini hanya akan ada jika negara tetap dapat terbebas dari penyakit.

Analis senior protein hewani Rabobank Nan-Dirk Muler mengatakan, flu burung memberi dampak signifikan pada perdagangan global. Contohnya kasus flu burung pada manusia di Cina yang secara dramatis mengubah kondisi pasar Cina. Ini secara tidak langsung mengurangi konsumsi dan impor unggas dalam beberapa bulan mendatang.

"Ini akan mempengaruhi pasar global untuk sayap, kaki dan ceker, terutama Brasil yang merupakan eksportir utama ke Cina," katanya dilansir dari FG Insight, Senin (27/3)

Hong Kong, Korsel, Jepang dan Taiwan telah membatasi impor daging unggas AS. Hal tersebut memberi kesempatan ekspor bagi Thailand.

Di sisi lain, selain Thailand Brasil juga bisa mendapatkan keuntungan dari epidemi tersebut jika bisa tetap menjaga negaranya bebas penyakit. USDA memperkirakan ekspor Brasil bisa tumbuh 10 persen pada tahun ini yang sebagian besar disebabkan dampak negatif flu burung di beberapa negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement