Rabu 13 Sep 2023 12:16 WIB

Dapat Rp 40 Triliun, IKN Mulai Pembangunan Perdana dari Investasi Swasta

Pemerintah terus membuka pintu lebar bagi pihak swasta untuk berinvestasi di IKN.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ibu kota negara (IKN) Nusantara bakal segera memulai proyek infrastruktur perdananya yang dibiayai penuh oleh investasi swasta. Pemerintah terus membuka pintu lebar bagi pihak swasta untuk mau ikut berinvestasi mendukung pembangunan kota baru tersebut. 

Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono menyampaikan, proyek infrastruktur itu mencakup pembangunan perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, serta pusat arena olahraga. 

Baca Juga

“Ini spill saja, minggu depan akan dimulai groundbreaking pembangunan IKN dengan investasi swasta. Bukan dari APBN yang selama ini sudah berjalan. (Nilai) hitungannya sekitar Rp 40 triliun,” kata Agung dalam Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Jakarta, Rabu (13/9/2023). 

Agung menuturkan, ada 10 perusahaan dalam negeri yang terlibat dalam proyek perdana tersebut. Namun, ia tak bisa menyebutkan detail nama-nama investor ataupun perusahaan yang terlibat langsung. Ia optimistis, dengan masuknya investasi swasta akan semakin membuka peluang bagi investor lain untuk mau mendanai proyek IKN. 

“Jadi, kalau orang bertanya apakah investasi masuk? Ya, masuk. Kita saksikan minggu depan,” ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Agung menyampaikan sejauh ini sudah ada 284 letter of intent (LoI) dari 21 negara yang telah masuk ke OIKN untuk menyatakan minatnya berinvestasi. Namun, sebagian besar LoI yang masuk berasal dari dalam negeri dan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. 

Selain itu, investor dari China dan Jepang juga cukup signifikan yang menyatakan minat untuk berinvestasi di IKN. OIKN, Agung melanjutkan, juga turut mengundang investor swasta untuk berinvestasi membangun kawasan perumahan bagi ASN. Sebab, 47 rumah susun yang tengah dibangun dengan dana APBN tetap akan cukup menampung. 

“Jadi, saya ingin mengatakan bahwa ini peluang yang tidak pernah ada dalam sejarah Indonesia juga sejarah dunia karena ibu kota ini berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Ini pertama kali,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement