REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund. Hal itu merupakan sebuah program kolaborasi pendanaan startup nasional bersama luma Corporate Venture Capital BUMN menghimpun dana kelola awal sebesar 300 juta dolar AS yang berfokus pada para startup tahap pertumbuhan.
“Merah Putih Fund yang dilandasi oleh semangat bersama dari kelima CVC BUMN sepakat berkomitmen untuk mendorong startup-startup potensial di segmen industri yang dinamis di Indonesia agar tumbuh menjadi unicorn melalui penyediaan pendanaan, akses, dan fasilitator,” kata Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (8/9/2023).
Merah Putih Fund diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures. Entitas tersebut dibentuk untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
TelkomGroup juga memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional. Khususnya dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
Fajrin menilai, MPF memegang peran penting untuk mendorong gairah pertumbuhan sektor digital dan teknologi. Khususnya yang dikontribusikan dari sektor tech startup melalui pendanaan yang bersifat strategis.
“Merah Putih Fund diharapkan dapat menjadi alternatif pendanaan startup nasional pada tahap akhir yang memiliki fokus bisnis dan operasi di Indonesia,” ucap Fajrin.
Dia menambahkan, hal tersebut sejalan dengan sejalan dengan semangat Telkom Indonesia untuk membangun ekosistem digital. Khususnya melalui penyediaan alternatif pendanaan bagi startup di lingkup nasional sehingga dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai digital hub di Asia Tenggara.
Acara penandatanganan perjanjian partisipasi Merah Putih Fund 2023 menandakan MPF semakin dekat untuk menghadirkan nilai investasi yang berdampak signifikan dalam memajukan pertumbuhan startup nasional secara berkelanjutan. “Ini melalui kolaborasi bersama dengan seluruh corporate venture capital di bawah naungan BUMN,” tutur Fajrin.
Upaya kolaboratif tersebut menurutnya memberikan landasan bagi MPF untuk memulai kegiatan investasi yang akan memperkuat ekosistem pendanaan tahap selanjutnya. Hal itu seiring dengan berjalannya pendanaan ini, investor dan perusahaan BUMN lainnya diperkirakan akan bergabung pada penutupan kedua, diikuti dengan penutupan ketiga yang akan membuka pintu bagi partisipasi sektor swasta.
Sementara itu, CEO MDI Ventures, Donald Wihardja menyampaikan partisipasi MDI Ventures dalam MPF yang menekankan peran strategis MDI yang telah sejak awal berkomitmen hadir sebagai jembatan antara startup dengan korporasi. “Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
Merah Putih Fund (MPF) juga telah mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Juli 2022 dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN. MPF diharapkan dalat menjadi platform untuk mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn melalui kolaborasi bisnis dan modal serta membangun sinergi potensi solusi digital di berbagai sektor.