Selasa 29 Aug 2023 21:19 WIB

Mentan Luncurkan Hilirisasi Produk Peternakan Berupa Keju Organik

Kementan berupaya untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Keju (ilustrasi). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meluncurkan hilirisasi peternakan berupa produksi perdana susu dan keju organik di Pasuruan.
Foto: Blogspot.com
Keju (ilustrasi). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meluncurkan hilirisasi peternakan berupa produksi perdana susu dan keju organik di Pasuruan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meluncurkan hilirisasi peternakan berupa produksi perdana susu dan keju organik di Pasuruan, Jawa Timur sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk olahan.

“Ini menjadi langkah pasti bagi Indonesia, negara kita negara besar dengan berbagai produk pertanian yang sangat berpotensi, dan hari ini kita lakukan upaya hilirisasi, dan ini menjadi bagian-bagian yang sangat penting,” kata Mentan SYL seperti dikutip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga

Mentan menegaskan Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya peternak.

Peluncuran hilirisasi produk peternakan yang dikelola Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan (KPSP) di Nongkojajar, Pasuruan, lanjutnya, menjadi salah satu langkah nyata Kementan dalam mendorong hilirisasi produk peternakan khususnya susu dan keju organik di Indonesia.

Hilirisasi produk peternakan organik tersebut juga merupakan bukti hasil kerjasama negara Indonesia-Denmark. Diharapkan kerja sama antara kedua negara tersebut dapat mendorong peternak di sentra persusuan lainnya untuk berperan dan melakukan replikasi peternakan sapi perah organik di wilayahnya.

“Ini menjadi bukti bahwa peternakan kita mampu menjadi sumber kekuatan yang berpotensi bagi bangsa ini, keju dan susu kita tidak kalah enak. Tentu harus ada upaya-upaya untuk memperkuat ini, mulai dari budidayanya agar kualitasnya semakin baik hingga nantinya layak menembus pasar ekspor” ucapnya.

Sementara itu, Chargée d’affairs a.i. (Acting Ambassador of Denmark), Per Brixen menyampaikan, pemerintah Denmark bangga dapat mendukung komitmen kuat pemerintah Indonesia dan para peternak, serta pengusaha perintis untuk mengembangkan produk susu organik di Indonesia. Kerja sama kedua pihak diharapkan dapat mencapai peluang ekspor baru, meningkatkan pendapatan peternak dan mengatasi tantangan lingkungan.

"Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari penggagas munculnya susu organik di Indonesia, semoga hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan para peternak", tuturnya.

Adapun berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Lokasi Pilot Project Pengembangan Susu Organik yang ada di KPSP Setia Kawan Pasuruan, sejak dikonversi menjadi peternakan organik pada tahun 2021, memiliki target produksi di tahun 2023 mencapai 32 ribu liter susu organik segar dan akan diolah menjadi 3 ton keju organik.

Proyeksi untuk 3 tahun ke depan yakni tahun 2026 akan mencapai 1,5 juta liter produksi susu organik segar dan keju organik sebanyak 157 ton secara tahunan. Target produksi itu diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha peternakan sapi perah organik Indonesia untuk menghasilkan produk berkualitas yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia tetapi juga dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement