Selasa 29 Aug 2023 17:17 WIB

Proses Divestasi Vale Indonesia tak Kunjung Usai, Berapa Harga Sahamnya?

Vale Canada dan SMM telah bersedia melepas saham 14 persen saham.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Proses divestasi saham PT Vale Indonesia, Tbk sebesar 14 persen ke Indonesia melalui Holding BUMN Tambang, MIND ID masih terus berlangsung.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Proses divestasi saham PT Vale Indonesia, Tbk sebesar 14 persen ke Indonesia melalui Holding BUMN Tambang, MIND ID masih terus berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses divestasi saham PT Vale Indonesia, Tbk sebesar 14 persen ke Indonesia melalui Holding BUMN Tambang, MIND ID, masih terus berlangsung. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESMD) menyebut, belum ada kesepakatan ihwal detail harga dari 14 persen saham itu yang harus dibayarkan. 

Namun, Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan, para pemegang yakni Vale Canada Limited dan Sumitomo Mining Metal Co Ltd (SMM) memberikan fleksibilitas harga saham kepada MIND ID dalam proses divestasi saat ini. 

Baca Juga

“Meski para pihak belum mendiskusikan harga, Vale Canada dan SMM fleksibel mengenai harga sebagai bagian dari paket kesepakatan yang luas,” kata Wafid dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR, Selasa (29/8/2023). 

Wafid menjelaskan, Vale Canada dan SMM juga telah bersedia melepas saham 14 persen saham sehingga MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia,Tbk atau yakni 34 persen dari sebelumnya 20 persen. 

Adapun Vale Canada Limited dari 43,79 persen menjadi 22,29 persen. Kemudian, SMM dari 15,03 persen menjadi 11,53 persen dan sisanya Vale Japan Limited 0,54 persen serta milik publik melalui Bursa Efek Indonesia 20,64 persen. 

Sebagai pemegang saham terbesar, MIND ID dapat menunjuk presiden Komisaris dan presiden direktur, selain dapat membentuk komite pengembangan usaha di bawah dewan komisaris untuk mempercepat pengembangan proyek ke depan. 

Sementara itu, Vale Canada Limited tetap mempertahankan kendali operasional melalui PT Vale Indonesia melalui penunjukkan direktur operasi. Hal itu, menurut Wafid demi memastikan keberlanjutan praktik operasi pertambangan yang sudah baik dan memastikan kesepakatan rencana bisnis jangka panjang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement