REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan suplai gas bumi demi memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri, dengan potensi yang tersedia. Sementara secara bertahap, pasar ekspor gas bumi akan diturunkan secara perlahan.
Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Mustafid Gunawan, pada ASEAN Energy Business Forum (AEBF) yang digelar akhir pekan ini, mengatakan, pemanfaatan gas bumi pada 2022 didominasi oleh pemanfaatan domestik mencapai 67,2 persen, dari total gas terdistribusi sebanyak 5.474,42 BBTUD.
”Tren ini terus meningkat hingga tahun ini. Diperkirakan Indonesia akan tetap menjadi net eksportir gas bumi di masa mendatang. Namun, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik dan menurunkan ekspor secara bertahap untuk menjaga ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Gunawan dalam keterangannya, dikutip Republika.co.id, Ahad (27/8/2023).
Ia menjelaskan, berdasarkan neraca gas Indonesia, permintaan gas domestik dapat terpenuhi dari suplai eksisting, suplai yang sedang berjalan, dan juga dari suplai potensial. Untuk memenuhi permintaan yang telah berkontrak, diproyeksikan akan dipenuhi dai pengembangan lapangan eksisting.
Sementara, imbuh Mustafid, untuk permintaan potensial maupun yang telah berkomitmen, akan didukung melalui proyek dan suplai potensial yang diperkirakan dapat on-stream sesuai jadwal.
Kemudian, untuk mengoptimalisasi suplai dan pemanfaatan gas selama masa transisi energi, Pemerintah Indonesia telah menyusun strategi untuk meningkatkan produksi dan cadangan gas bumi, meningkatkan ketersediaan dan memaksimalkan pemanfaatan untuk mendukung suplai gas domestik, serta menetapkan harga gas bumi yang terjangkau dan kompetitif.
Menurutnya, hal yang perlu menjadi perhatian adalah perbaikan pada proses perizinan, terutama pada level pemerintah daerah.
“Kami juga menetapkan beberapa program untuk meningkatkan proyek gas bumi, seperti gasifikasi pada pembangkit listrik, mendukung zona industri, transmisi dan jaringan gas, serta hilirisasi gas pada industri," ujar Mustafid.
Selanjutnya Mustafid mengungkapkan, optimalisasi pemanfaatan gas bumi juga sekaligus menjadi bagian dari langkah mengejar target emisi bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
"Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan gas bumi sebagai salah satu komoditas utama yang dianggap paling sesuai dalam transisi energi menuju NZE, sambil terus mendukung industri dan pertumbuhan ekonomi," ujar Mustafid.