REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Potensi produk perikanan asal Indonesia diharapkan dapat semakin dikenal dan diakui oleh dunia lewat kegiatan ASEAN Online Sales Day (AOSD) yang digelar oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia. Di mana, kegiatan tersebut membuka peluang bagi potensi produk lokal untuk unjuk gigi ke pasar global, terkhusus negara-negara ASEAN.
“Dengan ini, kami dapat mengenalkan produk perikanan Indonesia yang berstandar dunia. Perikanan kita potensinya luas dan laut kita kaya akan itu maka kenapa tidak, ini menjadi ajang untuk sekaligus memamerkan hasil laut Indonesia dan tangkapan nelayan lokal Indonesia,” ujar Co-Founder dan Chief Executive Officer Aruna, Farid Naufal Aslam, dalam siaran pers, Selasa (22/8/2023).
Aruna menjadi salah satu yang terpilih untuk hadir di kegiatan AOSD yang digelar oleh Kemendag di Semarang, Jawa Tengah, pada 19-22 Agustus 2023. Farid mengatakan, pihaknya menyikapi positif kesempatan itu dan mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Mendag, Zulkifli Hasan, dan juga Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid, sekaligus mengenalkan beberapa produk frozen seafood unggulan seperti ikan tuna, udang, dan daging kepiting rajungan.
“Semoga di kegiatan ini dapat membuka pasar baru juga bagi Aruna untuk terus menyalurkan hasil tangkapan nelayan lokal,” jelas Farid.
Farid mengaku bangga dapat menjadi bagian dalam kegiatan tersebut. Dia juga menyampaikan, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan negara ASEAN, khususnya untuk supply kebutuhan produk frozen seafood asal nelayan Indonesia. Di mana, dia memastikan, prodiuk-produk tersebut sudah diproses dengan memenuhi standar internasional.
Masih di lingkup yang sama, pekan depan Aruna juga diundang menjadi pembicara di event “6th ASEAN Inclusive Business Summit” oleh ASEAN Secretariat, the United Nations ESCAP, and, the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Bali, Indonesia.
Pertemuan tersebut akan berfokus pada tiga kegiatan utama, yakni pengembangan UMKM, ekonomi, dan investasi. Harapannya, agenda ini dapat menciptakan dialog komisi untuk mengeksplorasi peluang dan mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.