Jumat 18 Aug 2023 13:15 WIB

Gubernur BI: Rupiah adalah Simbol Kedaulatan RI

BI menggelar Festival Rupiah Berdaulat guna meningkatkan kesadaran tentang rupiah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) berbicara dengan dua anak yang menjadi model gambar pada pecahan uang kertas Rp75.000 dalam Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi) di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Acara yang digelar oleh Bank Indonesia hingga 20 Agustus 2023 tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran pentingnya Rupiah dalam sejarah bangsa sekaligus menumbuhkan optimisme, semangat kebangsaan, dan memperkuat kedaulatan negara melalui Rupiah.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) berbicara dengan dua anak yang menjadi model gambar pada pecahan uang kertas Rp75.000 dalam Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi) di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Acara yang digelar oleh Bank Indonesia hingga 20 Agustus 2023 tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran pentingnya Rupiah dalam sejarah bangsa sekaligus menumbuhkan optimisme, semangat kebangsaan, dan memperkuat kedaulatan negara melalui Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah merupakan simbol kedaulatan Republik Indonesia. Sehingga, masyarakat harus memiliki rasa bangga dan cinta terhadap mata uang itu.

Untuk itu, BI menggelar Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi) guna meningkatkan kesadaran tentang cara memaknai Rupiah yang berdaulat. “Tujuan dari Ferbi adalah untuk memaknai Rupiah sebagai simbol kedaulatan RI. Makanya kami lakukan setiap proklamasi kemerdekaan,” ujar Perry saat kegiatan Ferbi di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Baca Juga

Perry menjelaskan, rupiah mengandung unsur-unsur yang menyimbolkan kedaulatan negara, seperti gambar tokoh-tokoh pahlawan serta kekayaan budaya Indonesia. Ia meminta masyarakat untuk belajar memahami Rupiah agar bisa cinta, bangga, dan paham cara menggunakannya dengan bijak.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, rupiah sebagai simbol kedaulatan juga terefleksikan pada tiga fungsi rupiah sebagai alat pembayaran serta perkembangan ke depannya. Rupiah sebagai alat pembayaran berfungsi dalam tiga bentuk, yakni sebagai uang kertas dan logam, alat pembayaran berbasis rekening atau kartu, dan pembayaran digital.

Pembayaran digital Rupiah telah dikembangkan melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang menjadi standar pembayaran berbasis QR secara nasional. Selain itu, BI juga mengembangkan kegunaan QRIS, yaitu melalui QRIS TUNTAS yang baru diluncurkan kemarin, Kamis (17/8/2023).

QRIS TUNTAS berfungsi untuk melayani transaksi tunai, transfer, dan setor tunai untuk masyarakat yang tidak memiliki rekening perbankan, termasuk di daerah pelosok atau wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).

Peluncuran QRIS TUNTAS bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui perluasan akses pembayaran digital kepada seluruh lapisan masyarakat. Perry menyebut, biaya layanan QRIS TUNTAS terbilang murah, yakni Rp 5.000 untuk tarik tunai, Rp 6.500 untuk setor tunai, Rp 2.500 untuk transfer di bawah Rp 100.000, dan Rp 2.000 untuk transfer di atas Rp 100.000.

“Jadi, kami membangkitkan semangat kedaulatan NKRI kita. Mari kita cintai Rupiah tidak hanya sebagai uang kertas, tapi juga sebagai simbol kedaulatan,” ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement