REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian berpotensi menjadi sektor andalan penggerak upaya hilirisasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berambisi untuk mendorong lebih maksimal pengembangan hilirisasi sejumlah komoditas pertanian strategis.
Menurut Jokowi, hilirisasi pertanian sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas. Sejumlah komoditas yang berpotensi antara lain kelapa sawit, rumput laut, kelapa segar, dan komoditas lainnya.
“Di sini lah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window of opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk hasil perkebunan dan kelautan” kata Presiden Jokowi saat Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Senada dengan Presiden Jokowi, Mentan mengatakan, hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas pertanian. Dia mengaku akan lebih gencar melakukan hilirisasi di sektor pertanian. Ia menargetkan pertanian dapat menjadi sektor strategis dalam upaya hilirisasi di masa mendatang.
“Kita selalu berupaya untuk melakukan hilirisasi, ini kesempatan bagus. Ke depan kita tidak hanya fokus hilirisasi di tambang atau mineral, tapi juga hilirisasi di bidang pangan,” ungkap Syahrul.
Dia mengatakan, hilirisasi di sektor pertanian, tidak hanya terbatas pada komoditas perkebunan seperti sawit. Ia menjelaskan hilirisasi berpotensi dilakukan pada komoditas lain seperti tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan.