Sabtu 12 Aug 2023 02:15 WIB

Kolaborasi Pupuk Indonesia-PTPN Tingkatkan Produktivitas Tebu

Program Makmur tingkatkan produktivitas tebu hingga 40 ton per hektare.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kolaborasi PT Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berhasil meningkatkan produktivitas tebu melalui program Makmur di Mojokerto, Jawa Timur.
Foto: Pupuk Indonesia
Kolaborasi PT Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berhasil meningkatkan produktivitas tebu melalui program Makmur di Mojokerto, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolaborasi PT Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berhasil meningkatkan produktivitas tebu melalui program Makmur di Mojokerto, Jawa Timur. Realisasi dari program ini merupakan komitmen Pupuk Indonesia untuk mendukung percepatan Swasembada Gula Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023.

Project Manager Agrosolution Pupuk Indonesia, M. Burmansyah menyampaikan Program Makmur pada komoditas tebu di Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mampu meningkatkan produktivitas hingga 40 ton per hektare dari sebelumnya hanya 120 ton per hektare menjadi 160 ton per hektare. Rendemen tebu yang dipanen juga semakin baik dari 7,35 persen menjadi 8,5 persen.

Baca Juga

"Dengan meningkatnya hasil panen dan rendemen tebu ini, maka akan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas gula nasional," ujar Burmansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Burmansyah mengatakan berdasarkan data Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, saat ini masih terdapat selisih kebutuhan gula sekitar 850 ribu ton untuk gula konsumsi dan 3,27 juta ton untuk gula rafinasi. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi dan strategi dalam mencukupi kebutuhan tersebut, melalui ketersediaan bahan baku, dalam hal ini tebu.

"Tebu menjadi komoditas yang mendapatkan perhatian lebih dari Program Makmur yang dijalankan Pupuk Indonesia melalui sejumlah anak perusahaannya. Kami berharap keberhasilan budidaya melalui Program Makmur ini dapat diduplikasi oleh petani tebu di berbagai daerah, sehingga ketersediaan tebu berkualitas semakin melimpah," ucap Burmansyah.

Burmansyah menambahkan peningkatan hasil panen tebu di Mojokerto ini juga akan mendorong kesejahteraan petani tebu. Terdapat tambahan pendapatan petani sebesar Rp 34 juta untuk setiap hektarenya, dari sebelumnya hanya memperoleh Rp 81 juta per hektare menjadi Rp 115 juta per hektare. 

Burmansyah menjelaskan Program Makmur di Mojokerto dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau sub holding dari PTPN III Holding. Pada kesempatan ini, dilakukan juga penanaman tebu menggunakan produk terbaru Petrokimia Gresik yaitu ZA Plus dan NPK Tebu Kebomas Petro Cane. Pupuk komersial ini merupakan alternatif solusi atas pupuk bersubsidi yang alokasinya terbatas.

“Semoga ke depan melalui Program Makmur, area tanam tebu akan semakin luas dan petani mendapatkan peningkatan pendapatan, sehingga tingkat kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah bisa tercapai,” kata Burmansyah. 

Tanam bersama komoditas tebu ini juga merupakan....

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement