REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyoroti masih tingginya harga barang beberapa wilayah Indonesia, seperti Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, serta Papua. Tercatat, per Juni 2023 inflasi nasional sebesar 3,52 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, inflasi di 16 provinsi masih berada di atas level nasional.
"Kita sekarang masih punya pekerjaan rumah antardaerah dinamika harga itu masih cukup tinggi. Kita lihat beberapa daerah yang sekarang masih menunjukkan peningkatan mohon diperhatikan, Bangka Belitung, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Barat," ujarnya saat webinar, Senin (31/7/2023).
Sri Mulyani menjelaskan, tingginya harga di beberapa daerah itu disebabkan adanya gangguan pasokan yang dipengaruhi El Nino.
"Faktornya tidak hanya distribusi suplai karena adanya produksi yang terganggu, karena adanya pasokan. Tapi karena sekarang akan ada masalah iklim yaitu El Nino. Jadi mohon semuanya sangat berhati-hati," jelasnya.
Sri Mulyani juga menyebut inflasi yang masih sangat tinggi utamanya terjadi di kawasan Timur. Hal itu dipengaruhi oleh tarif angkutan. Tercatat, inflasi Maluku sebesar 6,1 persen, Maluku Utara sebesar 5,4 persen, Sulawesi Utara sebesar 5,3 persen, Jawa Timur sebesar 4,6 persen, NTT sebesar 4,6 persen, Sulawesi Selatan sebesar 4,4 persen, Papua Barat 4,3 persen, Kalimantan Selatan sebesar 4,3 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 4,2 persen, Papua sebesar 4,1 persen, dan Kalimantan Barat sebesar 4,1 persen.