Senin 31 Jul 2023 18:45 WIB

Kredit Tumbuh 54 Persen, Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 41 Miliar

Penghimpunan DPK Bank Jago mencapai Rp 10,1 triliun atau tumbuh 65 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Staf teller melayani nasabah di Kantor Bank Jago, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Staf teller melayani nasabah di Kantor Bank Jago, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk melanjutkan momentum kinerja positif pada kuartal II 2023. Bank Jago berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 11,2 triliun per kuartal II 2023 atau tumbuh 54 persen dibandingkan realisasi kuartal II 2022 yang sebesar Rp 7,3 triliun. 

"Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangannya, Senin (31/7/2023). 

Baca Juga

Dalam meningkatkan penyaluran kredit, Bank Jago tetap melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bruto di level 1,2 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5 persen.

Seiring dengan kenaikan portofolio kredit dan pembiayaan syariah, Bank Jago membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 832 miliar sepanjang semester I 2023. Angka tersebut meningkat 30 persen dibandingkan dengan perolehan Rp 641 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Secara kumulatif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp 41 miliar di semester I 2023. Perolehan tersebut meningkat 40 persen dari laba bersih Rp 29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga semester I 2023, aset Bank Jago mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 29 persen dari pertengahan tahun lalu. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 73 persen yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Per Juni 2023, Bank Jago melayani lebih dari 8,3 juta total nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago. Jumlah pengguna aplikasi Jago tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar tiga juta nasabah.

Lonjakan pengguna Aplikasi Jago tersebut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya penghimpunan DPK yang mencapai Rp 10,1 triliun atau tumbuh 65 persen dari Rp 6,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 71,4 persen, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6 persen.

“Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital. Hal ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jago yang semakin tinggi dari waktu ke waktu,” kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement