Senin 24 Jul 2023 13:58 WIB

PLN: Program Electrifying Agriculture Tumbuh 22,28 Persen

Peralihan alat pertanian dari BBM ke listrik meningkatkan efisiensi dan produktivitas

Petugas PLN mengganti bohlam LED yang mati pada instalasi Electrifying Agriculture di kebun buah naga di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (9/12) sore.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas PLN mengganti bohlam LED yang mati pada instalasi Electrifying Agriculture di kebun buah naga di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (9/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menyebutkan, Program Electrifying Agriculture (EA) pada semester I 2023 tumbuh sebesar 22,28 persen.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, Program EA merupakan langkah PLN dalam mendukung sektor agrikultur di Indonesia dengan memanfaatkan listrik untuk kegiatan operasionalnya. Peralihan alat pertanian dari berbasis BBM ke listrik terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat dan pelaku usaha.

Baca Juga

"Lewat Program EA ini, sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan seperti tambak milik masyarakat yang beralih menggunakan listrik dalam kegiatannya bisa semakin efisien dan produktif. Selain itu, PLN tak hanya menghadirkan listrik, tetapi juga membantu konversi alat dari BBM ke listrik," kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/7/2023).

PLN mencatat sepanjang semester I 2023 jumlah pelanggan EA terjadi peningkatan mencapai 217.818 pelanggan, dibandingkan semester yang sama pada 2022 sebanyak 178.127 pelanggan, dengan total daya 2.966 megavolt ampere (MVA) dan konsumsi listrik sebesar 2,46 terawatt hour (TWh). Lewat penambahan pelanggan tersebut, total konsumsi listrik EA juga naik menjadi 2,69 TWh.

Darmawan merinci Provinsi NTT menjadi salah satu provinsi yang sektor pertaniannya mulai masif beralih ke listrik. Hal itu tercermin dari pertumbuhan penjualan yang mencapai 46,28 persen dengan total konsumsi listrik mencapai 7,7 gigawatt hour (GWh) naik dibandingkan semester-I 2022 sebesar 5,27 GWh.

PLN juga mengeklaim suksesnya Program EA juga mulai dirasakan oleh para petani di Jawa Timur. Banyaknya petani yang mulai mengimplementasikan pertanian modern membuat petani lain juga terinspirasi untuk meningkatkan produktivitas dengan program EA. Hal itu tecermin dengan realisasi konsumsi listrik pada program EA mencapai 704,7 GWh.

Selain itu, PLN juga mencatat melalui program EA, mampu mendorong pertumbuhan penjualan listrik pada semester I 2023. Tercatat, realisasi penjualan listrik kumulatif sebesar 137,12 TWh.

PLN pun berkomitmen terus menghadirkan listrik yang andal dan mampu mendorong efek berganda kepada masyarakat. PLN mengharapkan dengan beralih menggunakan listrik, masyarakat mampu meningkatkan produktivitas ekonomi dan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement