REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat anggaran pendapatan dan belanja negara membukukan surplus Rp 152,3 triliun per semester I 2023. Adapun realisasi ini setara 0,71 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara semester I 2023 tetap solid dan baik. “Posisi APBN hingga semester I/2023 posisi surplus Rp 152,3 triliun atau (defisit) 0,71 persen dari PDB. Jangan lupa bahwa APBN 2023 tetap didesain dengan posisi postur defisit,” ujarnya saat konferensi pers APBN Kita, Senin (24/7/2023).
Menurut Sri, tren posisi surplus APBN Juni 2023 tersebut terpantau menurun jika dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp 204,3 triliun dan April sebesar Rp 234,7 triliun. "Keseimbangan primer surplus Rp 368,2 triliun per semester I 2023,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebut kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara per semester I 2023 tetap solid dan baik dengan pendapatan negara sebesar Rp 1.407,9 triliun, tumbuh 5,4 persen secara tahunan.
“Ini sudah relatif lebih normal karena sebelumnya kita selalu melihat pendapatan negara pertumbuhanya tinggi, double digit,” ucapnya.
Sementara belanja negara sebesar Rp 1.255,7 triliun atau 41 persen dari target anggaran pendapatan dan belanja negara 2023 atau 0,9 persen.
Ke depan, Sri Mulyani optimistis dengan kondisi keuangan negara tersebut, bahwa defisit dapat terjaga bahkan dapat diturunkan.
"APBN 2023 tetap didesain dengan posisi postur defisit. Jadi hingga pertengahan tahun posisi positif memberikan keyakinan defisit bisa kita jaga bahkan kita turunkan," ucapnya.