Jumat 21 Jul 2023 22:38 WIB

Investasi UMKM Capai Rp 138,8 Triliun Sepanjang Semester I 2023

Investasi UMKM pada semester I 2023 paling banyak tersebar ke lima wilayah.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai komitmen investasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tercatat pada sistem Online Single Submission (OSS) sepanjang semester I 2023 mencapai Rp 138,8 triliun.

"Perinciannya, nilai investasi usaha mikro sebesar Rp 74,3 triliun dan nilai investasi usaha kecil sebesar Rp 64,5 triliun," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers realisasi investasi kuartal II 2023 di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Nilai komitmen investasi itu berasal dari 1,68 juta proyek yang terdiri dari 1,45 juta proyek usaha mikro (86,56 persen) dan 225,7 ribu proyek usaha kecil (13,44 persen).

"Mereka paten juga ini dan mereka pasti menciptakan banyak lapangan pekerjaan dengan tingkat pendidikan SMA ke bawah," katanya.

Bahlil menjelaskan perhitungan data investasi sektor UMKM dilakukan sebagaimana arahan Presiden Jokowi agar pemerintah tidak hanya mengurus investor besar tetapi juga investor yang kecil.

"Kecil-kecil yang cuma investasi Rp10 juta, Rp20 juta, mereka juga investor. Karena itu tidak boleh ada perlakuan yang berbeda dengan usaha besar. Itu perintah Presiden," katanya.

Dalam catatan Kementerian Investasi/BKPM, lima besar proyek investasi UMKM berdasarkan sektor per semester I 2023 adalah perdagangan dan reparasi yang mencapai Rp 50,4 triliun; jasa lainnya Rp 27 triliun; konstruksi Rp 15,2 triliun; hotel dan restoran Rp 13,4 triliun; serta tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan Rp 6,9 triliun.

Adapun investasi UMKM pada semester I 2023 paling banyak tersebar ke lima wilayah yakni Jawa Barat sebesar Rp24,1 triliun, Jawa Timur Rp16,6 triliun, DKI Jakarta Rp16,3 triliun, Jawa Tengah Rp10,7 triliun, dan Banten sebesar Rp8,5 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement