REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia saat ini mulai menyiapkan strategi menghadapi pemilihan anggota Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimistis Indonesia bisa terpilih kembali sebagai anggota IMO.
"Kami percaya bahwa peran Indonesia di IMO sangat diperhitungkan dan siap terpilih kembali," kata Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Pandjaitan di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Jika terpilih kembali, Lollan memastikan, Pemerintah Indonesia mendapat kewenangan dalam pelayaran internasional. Dengan mendapatkan kesempatan itu maka Indonesia dapat mewujudkan misi sebagai poros maritim dunia.
"Strategi yang disiapkan yaitu dengan menonjolkan isu-isu lingkungan maritim yang masih menjadi perhatian utama," ujar Lollan.
Dalam pemilihan anggota IMO, Indonesia masuk dalam kategori C yang fokus pada geografis dan navigasi Indonesia. Selat Malaka dan alur penting dunia menunjukkan betapa penting peran Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Lollan menegaskan, Indonesia juga berperan aktif dalam setiap sidang yang digelar IMO. "Ini menjadi strategi juga dalam menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga lingkungan maritim," ucap Lollan.
Selain itu, Lollan mengatakan, Indonesia pada dasarnya juga menjaga tata kelola laut. Hal itu dilakukan melalui beberapa langkah seperti penerapan standar global yang kuat dan kepatuhan pada instrumen IMO tentang keselamatan dan keamanan pelayaran.
Indonesia sudah menjadi anggota IMO sejak 1961 dan menjadi anggota Dewan IMO sejak 1973. "Dengan sejumlah peran yang dilakukan Indonesia di IMO menjadi salah satu keyakinan kami bahwa Indonesia akan mampu kembali menjadi anggota dewan kategori C," ujar Lollan.