REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyindir PT Vale Indonesia yang baru belakangan ini memperbesar investasinya di Indonesia. Meski sudah lama beroperasi di Indonesia, Erick menilai Vale Indonesia baru mempercepat investasi saat hilirisasi nikel tengah menguat.
"Posisi saya bertahan, nanti antara Menteri ESDM dan Menteri Investasi harus duduk lagi sama-sama," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Erick menegaskan BUMN melalui Mineral Industri Indonesia atau MIND ID siap divestasi saham Vale. Erick ingin MIND ID menempati porsi saham terbesar di Vale.
"Kembali yang namanya Vale harus relinquish, bukan berarti tidak suka dengan invetsi luar negeri, tapi ini kan kebijakan. Freeport dan pengusaha nasional relinquish, ini sesuatu yang wajar," ucap Erick.
Dengan rekam jejak operasi selama 50 tahun di Indonesia, Erick justru mempertanyakan Vale yang tampak agresif saat nikel tengah menjadi primadona. Jika memang percaya akan Indonesia, Erick menilai Vale telah lama melakukan hilirisasi. Erick menyebut pemerintah pun menerapkan persyaratan serupa berupa pembangunan smelter untuk perpanjangan kontrak Freeport.
"Kalau masalah (saham) mayoritas itu pembahasan, ada negosiasi, saya juga tidak bisa menekan, tapi kalau relinquish itu kebijakan yang tidak boleh diistimewakan. Kita membuat regulasi kan untuk semua, tidak untuk sebagian kelompok," kata Erick.