Selasa 11 Jul 2023 12:58 WIB

Bereskan Masalah Air, PDAM Kota Surabaya-Perusahaan Korea Teken Kerja Sama 

Program ini bertujuan menurunkan tingkat NRW yang saat ini mencapai 30,18 persen.

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya terpilih sebagai mitra proyek grant dari KOICA dalam Program Creative Technology Solution tahap 2 (CTS 2).
Foto: dok. Republika
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya terpilih sebagai mitra proyek grant dari KOICA dalam Program Creative Technology Solution tahap 2 (CTS 2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehilangan air merupakan tantangan yang signifikan di banyak kota di Indonesia dan Surabaya bukanlah pengecualian. Dalam upaya mengatasi masalah ini, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya terpilih sebagai mitra proyek grant dari KOICA dalam Program Creative Technology Solution tahap 2 (CTS 2). Program ini bertujuan untuk secara signifikan menurunkan tingkat NRW yang saat ini mencapai 30,18 persen.

Untuk itu, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menggandeng perusahaan asal Korea, WI.Plat Co., Ltd dalam menuntaskan masalah Tingkat Kehilangan Air (Non-Revenue Water/NRW). Kerja sama terkait upaya menurunkan Tingkat Kehilangan Air itu tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangan di Kantor Pusat PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. 

Kerja sama turut melibatkan PT SUPRA Internasional Indonesia (SUPRA) dan didukung Korea International Cooperation Agency (KOICA) dalam program Creative Technology Solution (CTS) tahap 2.

SUPRA merupakan perusahaan yang memiliki keahlian dalam penyediaan solusi infrastruktur air, bekerja sama dengan WI.Plat Co., Ltd, perusahaan teknologi terkemuka dari Korea Selatan, untuk menerapkan teknologi terbaru dalam mendeteksi kebocoran air. Program CTS 2 juga mencakup pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di PDAM Surabaya guna meningkatkan kemampuan dalam mengelola dan mengatasi masalah kehilangan air.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Ir Arief Wisnu Cahyono ST menegaskan, pentingnya program ini dalam membangun roadmap yang kokoh untuk mengurangi kehilangan air dan mengelola NRW dengan lebih efektif. "Keberhasilan program ini di PDAM Surabaya dapat menjadi contoh terbaik bagi PDAM lain di Indonesia dalam mengatasi tantangan serupa," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/7/2023). 

Dia juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh SUPRA, WI.Plat Co., Ltd, dan KOICA, dan berharap kerja sama ini akan membantu PDAM Surabaya mencapai standar tertinggi dalam pengelolaan air di Indonesia.

Direktur WI.Plat, Mr. Cha, menegaskan, komitmen perusahaan untuk membantu PDAM Surabaya dalam menurunkan tingkat NRW dan mentransfer teknologi terbaik kepada mereka. Dia melihat, potensi besar bagi PDAM Surabaya untuk menjadi yang terbaik di Indonesia bahkan di Asia dalam hal penurunan NRW.

Sedangkan Presiden Direktur SUPRA Adhi Pramudito ST MT menekankan, pentingnya program ini sebagai langkah nyata dalam mengurangi kehilangan air di Surabaya dan meningkatkan efisiensi pengelolaan air di PDAM Surabaya. Dalam pandangannya, kerja sama dengan SUPRA dan WI.Plat Co., Ltd memberikan dukungan yang kuat dalam mewujudkan visi bersama. Adhi juga menyoroti pentingnya keterlibatan manajemen dalam menurunkan NRW secara efektif.

Penandatanganan MoU ini menandai langkah awal dari perjalanan panjang dalam penurunan NRW di Indonesia. SUPRA, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, KOICA, dan WI.Plat berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama ini dengan tindak lanjut yang konkret dan melibatkan semua pihak terkait dengan tujuan utama mencapai target penurunan NRW yang telah ditetapkan.

Tingkat Kehilangan Air (NRW) merupakan masalah kompleks yang membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak terkait. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berperan sebagai pionir dalam mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Dengan sinergi yang terbentuk antara SUPRA, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, KOICA, dan WI.Plat, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya penurunan NRW di Indonesia serta mendorong pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement