Selasa 11 Jul 2023 07:35 WIB

Nilai Tukar Dolar AS Melemah Jelang Rilis Data Inflasi Utama AS

ndeks dolar AS turun 0,30 persen menjadi 101,9780 pada akhir perdagangan.

Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar Dolar AS melemah pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023).
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar Dolar AS melemah pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (10/7/2023), karena investor menantikan laporan inflasi utama Amerika Serikat. Pergerakan dolar AS juga karena komentar pejabat Federal Reserve memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS mendekati akhir dari siklus pengetatannya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingganya, turun 0,30 persen menjadi 101,9780 pada akhir perdagangan. Imbal hasil surat utang AS dua tahun turun lebih dari 10 basis poin menjadi sekitar 4,85 persen pada Senin (10/7/2023).

Baca Juga

Pasar sangat menantikan angka inflasi utama AS akhir pekan ini, dengan indeks harga konsumen (IHK) inti tetap tinggi hingga saat ini. Para analis pasar mencatat bahwa potensi kenaikan suku bunga acuan Fed pada pertemuan kebijakan Juli Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah dimasukkan ke dalam harga. 

Beberapa pejabat bank sentral AS menyatakan pada Senin (10/7/2023) bahwa Fed hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. "Kami masih memiliki sedikit pekerjaan yang harus dilakukan," kata Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr pada Senin (10/7/2023). 

Secara terpisah, persediaan grosir AS datar pada Mei karena perusahaan terjebak pada strategi restocking yang lebih santai di tengah lingkungan permintaan yang tidak pasti, menurut data dari Departemen Perdagangan yang diterbitkan Senin (10/7/2023).

Perekonomian Prancis akan tumbuh 0,1 persen pada periode April-Juni dari kuartal sebelumnya, ketika tumbuh 0,2 persen, Bank Sentral Prancis mengatakan pada Senin (10/7/2023) dalam laporan iklim bisnis bulanannya.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0999 dolar AS dari 1,0967 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2856 dolar AS dari 1,2838 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 141,3010 yen Jepang, lebih rendah dari 142,1470 yen Jepang pada sesi sebelumnya, jatuh ke level terendah tiga minggu. Dolar AS turun menjadi 0,8854 franc Swiss dari 0,8887 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3279 dolar Kanada dari 1,3272 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,7647 krona Swedia dari 10,8309 krona Swedia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement