Rabu 05 Jul 2023 06:10 WIB

Kenaikan Harga Urea di Pasar Global Picu Peningkatan Laba Pupuk Kujang

Naiknya harga pupuk dunia berimbas positif terutama pupuk nonsubsidi dan amoniak.

Buruh angkut memindahkan pupuk urea saat bongkar muat di Gudang Pupuk Kujang Lini III, Awipari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (7/11/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Buruh angkut memindahkan pupuk urea saat bongkar muat di Gudang Pupuk Kujang Lini III, Awipari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (7/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kenaikan harga pupuk urea di pasar global yang terjadi pada tahun 2022 memicu peningkatan laba perusahaan PT Pupuk Kujang.

Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryadi, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (4/7/2023), mengatakan, Pupuk Kujang mencatat kinerja keuangan cukup positif pada 2022. Ia menyebutkan, perusahaan berhasil memperoleh laba bersih senilai Rp 1 triliun atau naik 89 persen dibandingkan 2021.

Baca Juga

Berdasarkan laporan tahunan PT Pupuk Kujang 2022, saat membukukan laba di l 2022, tak lepas dari kinerja optimal di sektor pupuk dan nonpupuk.

Di sektor pupuk misalnya, perusahaan berhasil memproduksi 981.184 ton pupuk. Terdiri atas NPK, urea dan organik, baik subsidi maupun nonsubsidi. Untuk nilai penjualan di sektor pupuk mencapai Rp 2,9 triliun, terdiri atas NPK, urea dan organik, baik subsidi maupun nonsubsidi.

Adapun di sektor nonpupuk, perusahaan berhasil mencatat penjualan mencapai Rp 81,2 miliar, terdiri atas produk amoniak, aqueos dan berbagai produk nonpupuk lainnya.

Menurut Maryadi, momentum harga pupuk urea di pasar global yang naik juga menjadi salah satu faktor meningkatnya laba perusahaan pada 2022. Seperti diketahui, pada April 2022, rata-rata harga pupuk urea di pasar global sempat mencapai 925 dolar AS atau mencapai Rp 4,58 juta per ton.

"Naiknya harga pupuk dunia cukup berdampak kepada perusahaan, terutama di sektor ekspor pupuk nonsubsidi dan amoniak," katanya.

Meski begitu, harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi tidak naik. Namun di Rp 2.250 per kilogram atau Rp 2,25 juta per ton, jauh lebih murah dari rata-rata harga internasional.

"Kita terus berupaya memenuhi kewajiban publik melalui penyediaan pupuk subsidi sesuai alokasi dan penugasan yang ditetapkan pemerintah," kata Maryadi.

Ia menyebut kalau secara umum, peningkatan laba perusahaan itu terwujud karena kinerja yang optimal di semua sektor sepanjang 2022. Disebutkan, pada 2022, perusahaan telah berhasil mempertahankan produktivitas dan menjaga kualitas produk serta layanan bisnis pendukungnya. Kinerja maksimal dari seluruh karyawan serta jajaran anak perusahaan dan mitra menjadi faktor yang berperan dalam raihan perusahaan tahun itu.

Sementara itu, selain meraih keuntungan, Pupuk Kujang juga berkontribusi terhadap negara melalui berbagai pajak. Pada 2022, jumlah total setoran pajak Pupuk Kujang ke negara mencapai Rp 340,7 miliar.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement