Kamis 22 Jun 2023 15:45 WIB

Turun Lebih Cepat, BI Optimistis Laju Inflasi Tiga Persen Akhir 2023

Capaian inflasi didorong oleh konsistensi kebijakan moneter dalam kendalikan harga.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
 Orang-orang berbelanja sayuran di pasar tradisional di Bogor, Rabu (3/5/2023). Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi menurun lebih cepat dari prakiraan.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Orang-orang berbelanja sayuran di pasar tradisional di Bogor, Rabu (3/5/2023). Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi menurun lebih cepat dari prakiraan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi menurun lebih cepat dari prakiraan ke dalam sasaran tiga persen plus minus satu persen. Hal ini didorong konsistensi kebijakan moneter dan eratnya kebijakan antara pemerintah dan daerah dalam mengendalikan harga pangan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penurunan laju inflasi lebih cepat dari target awal. Diharapkan laju inflasi akan terkendali dalam sasaran target bank sentral dan pemerintah, yakni tiga persen plus minus satu persen pada 2023.

Baca Juga

“Tekanan inflasi menurun ke dalam sasaran tiga persen plus minus satu persen lebih cepat dari prakiraan. Indeks harga konsumen pada Mei 2023 mengalami inflasi sebesar empat persen atau berada batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen. Penurunan inflasi terjadi seluruh kelompok,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis (22/6/2023).

Laju inflasi pada Mei 2023 tercatat mencapai kisaran empat atau sedikit batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen. Penurunan inflasi terjadi pada seluruh kelompok inflasi inti pada Mei 2023 sebesar 2,66 persen atau lebih rendah dari inflasi inti pada bulan sebelumnya sebesar 2,83 persen.

"Ini sejalan dengan berakhirnya periode hari besar keagamaan Idul Fitri menurunnya harga komoditas global dan rendah ekspektasi inflasi," ucapnya.

Adapun inflasi kelompok volatile food pada Mei 2023 sebesar 3,28 persen atau lebih rendah dari inflasi sebelumnya 3,74 persen. Inflasi kelompok administered prices juga menurun dari 10,32 persen menjadi 9,52 persen. 

“Menurunnya inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah (pusat dan daerah) dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP berbagai daerah,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement