REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), terus berupaya meningkatkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja. SVP Teknologi PKT Achmad Rois mengatakan hal ini sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah untuk menjaga keberlanjutan perusahaan.
"Implementasi K3 yang mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan perusahaan merupakan hal mutlak yang wajib dipenuhi dalam mendukung aktivitas perusahaan," ujar Rois dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Rais mengatakan penerapan SMK3 merupakan tindak lanjut Pupuk Kaltim dalam menjalankan PP nomor 50/2012 dan pemenuhan standar ISO 45001:2018. Rais berharap implementasi tersebut dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, baik lokal maupun global dengan didukung penerapan standar bertaraf internasional, seperti IFA Protect and Sustain serta Responsible Care.
Rois mengatakan komitmen PKT menjalankan aspek K3 dalam aktivitas perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Rois mengatakan perusahaan berhasil menyebut tiga penghargaan yang meliputi Nihil Kecelakaan atas pencapaian 56 juta jam kerja aman hingga Mei 2023, penghargaan P2 Covid-19 di tempat kerja dengan predikat Platinum, dan Program P2HIV/AIDS dengan predikat Platinum.
"Keberhasilan ini memungkinkan perusahaan berkembang, baik dalam aspek K3 maupun kinerja keuangan. Kedua aspek ini saling berkaitan dan prioritas utama kami adalah memperbaiki standar K3 sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan," kata Rois.
VP K3 PKT David Ronaldo Manik mengatakan keberhasilan dalam menjalankan production excellence dapat dicapai dengan meletakkan K3 menjadi salah satu fondasi pilar utama. David menilai K3 merupakan upaya melindungi pekerja sekaligus mencegah kejadian yang berpotensi menimbulkan fatality, personnel injury, kerugian,dan juga dampak negatif bagi lingkungan.
"PKT juga terus terus melakukan peningkatan kinerja K3 dan lingkungan secara optimal melalui penerapan industry 4.0 dengan melakukan inovasi dan transformasi digital," ujar David.
David berharap hal ini menjadi strategi andal untuk memperkuat perusahaan dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. PKT, lanjut David, juga secara berkala memfasilitasi layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan edukasi HIV/AIDS-NAPZA yang juga meliputi tuberculosis (TB) dan infeksi menular seksual (IMS) bagi seluruh karyawan dan masyarakat Bontang.
"Ini juga merupakan bagian dari komitmen PKT untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Three Zero terkait HIV AIDS pada 2030, yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, serta tidak ada stigma dan diskriminasi ODHA," kata David.