Selasa 06 Jun 2023 10:38 WIB

Penumpang YIA Ditargetkan Tembus Empat Juta Orang Tahun Ini

YIA memang diharapkan bisa pindahkan trafik penumpang dari Bandara Adi Sutjipto.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Terminal kedatangan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat (30/12/2022).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Terminal kedatangan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat (30/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Trafik pesawat penumpang di Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengalami peningkatan setelah pandemi Covid-19.

Pejabat Pengganti Sementara (PGS) General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Bambang Triyono mengatakan, YIA yang mulai beroperasi pada 5 Mei 2019 langsung dihadapkan pada tekanan akibat adanya pandemi. "Namun pada saat posko lebaran kemarin tercapai trafik tertinggi yaitu saat arus mudik sampai 16.800 penumpang dalam satu hari dan 18.800 penumpang per hari saat arus balik," ujar Bambang di YIA, Kulon Progo, DIY, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Bambang mengatakan YIA memang diharapkan bisa memindahkan trafik penumpang dari Bandara Adi Sutjipto di Kabupaten Sleman, DIY, yang tercatat melayani sekitar 25 ribu penumpang per hari atau sembilan juta penumpang dalam setahun pada 2018. Pascalebaran, lanjut Bambang, rata-rata trafik penumpang di YIA berkisar di angka 12 ribu hingga 14 ribu penumpang dalam sehari.

"Kita menargetkan jumlah penumpang di YIA mencapai empat jutaan, atau sekitar 3,8 juta penumpang untuk tahun ini," ucap Bambang.

Tak hanya penumpang, Bambang mengatakan YIA juga punya potensi besar dalam meningkatkan trafik layanan kargo. Bambang menyampaikan segmen kargo menjadi penopang utama saat pandemi terjadi.

Bambang menyampaikan sejumlah maskapai telah memanfaatkan area kargo YIA seperti Lion Air Group hingga Malaysian Airlines. Kendati begitu, lanjut Bambang, area kargo YIA baru terisi sekitar 20 persen atau masih mempunyai banyak ruang bagi maskapai atau perusahaan lain yang ingin memanfaatkan area kargo YIA.

"Waktu pandemi itu tentu jumlah penumpang turun, kargo naik. Nah setelah pandemi, kargo pun tetap tumbuh karena sektor e-commerce masih tinggi. Kami dengan pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan kargo," kata Bambang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement