REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) salurkan listrik hijau kepada PT Pamapersada Nusantara BBSO melalui layanan sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC). Layanan ini diberikan usai ditandatanganinya perjanjian jual beli sertifikat REC sebanyak 2.898 unit antara perusahaan kontraktor pertambangan ini dengan PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) pada Selasa (30/5/2023) lalu.
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin menjelaskan, REC merupakan sertifikat atas produksi energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit energi terbarukan di mana satu unit REC setara dengan 1 Mega Watt hour (MWh), dengan begitu PT Pamapersada Nusantara turut berkontribusi dalam menggunakan 2.898 MWh listrik hijau.
Melalui REC, tambahnya, PLN tidak hanya menghadirkan opsi pengadaan bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel dan diakui secara internasional, tetapi juga menyediakan layanan energi bersih sebagai upaya bersama mencapai target pengurangan emisi karbon.
"Tentunya demi mewujudkan net zero emission di 2060, program REC ini akan terus kami tawarkan ke perusahaan yang bergerak di skala internasional," kata Joharifin.
Di tahun ini, kata Joharifin, PLN terus berupaya menggandeng perusahaan-perusahaan yang ingin menggunakan energi bersih. Tercatat hingga saat ini sudah terdapat 3 perusahaan di Kalimantan Selatan dan Tengah sudah menikmati energi bersih dari PLN. Sehingga hadirnya PLN dengan produk REC ini, diyakini mampu menunjang kebutuhan perusahaan-perusahaan tersebut.
"Harapannya, dengan penandatanganan bersama dua perusahaan hari ini, ke depannya semakin banyak perusahaan-perusahaan lain yang menyusul menggunakan REC," ujar Joharifin.
Sementara itu, Deputy BBSO Head Pamapersada Nusantara Arif Cahyadi menyampaikan, penggunaan listrik hijau PLN ini merupakan bentuk komitmen perusahaannya terhadap upaya mengurangi emisi karbon. Dengan menggunakan REC, Pamapersada turut berkontribusi terhadap pengurangan 641,30 Ton CO2.
Hal ini juga sebagai dukungan terhadap program pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,9 persen di 2030. "Mudah-mudahan, langkah bersama PLN untuk penggunaan REC ini bisa menjadi penyumbang penurunan (emisi), di samping upaya-upaya lainnya yang juga dilakukan," kata Arif.
Pamapersada Nusantara sendiri menjadi pelanggan tegangan rendah pertama di Kalimantan Selatan yang menggunakan REC dari PLN. Arif berharap ke depannya akan semakin banyak pihak khususnya di Kalimantan Selatan yang ikut berpartisipasi menurunkan emisi karbon melalui REC.
"Dan harusnya ini memang dijalankan oleh seluruh stakeholder di Indonesia. Dan Pama sendiri memiliki target penurunan emisi sebesar 30 persen di 2030 nanti," ujar Arif.