Kamis 25 May 2023 19:49 WIB

BI Sebut Inflasi Terkendali karena Kebijakan Suku Bunga BI

Inflasi juga rendah karena stabilisasi nilai tukar rupiah.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) yakin tekanan inflasi akan terus rendah. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan terdapat sejumlah faktor uang membuat inflasi tetap rendah dan menurun lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Inflasi turun lebih cepat dan lebih rendah. Ingat dulu kita memperkirakan bahwa inflasi itu pernah mencapai 5,7 persen sekarang turun sangat rendah dan lebih rendah juga inflasi inti tetap berada di titik tengah di bawah tiga persen," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Mei 2023, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

Perry menjelaskan, faktor pertama yaitu konsistensi kebijakan suku bunga BI. Dia menilai kebijakan tersebut mengarahkan inflasi tetap terus rendah.

"Kalau kita lihat juga ekspektasi dari para ekonom sampai akhir tahun ini rendah sekitar 3,3 persen," ujar Perry.

Faktor selanjutnya yaitu stabilisasi nilai tukar rupiah. Perry menjelaskan, rupiah saat ini terus menguat dan mampu menurunkan tekanan inflasi. Dia menambahkan, faktor lainnya yaitu sinergi yang kuat pada gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.

"Dulu inflasi volatile food pada sekitar Agustus dan September tahun lalu 11,3 persen, sekarang di bawah lima persen yaitu 3,74 persen. Ini rendah banget," tutur Perry.

Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran di bawah empat persen pada sisa 2023. Sementara inflasi IHK dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran di bawah empat persen pada kuartal III 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement