Jumat 12 May 2023 13:32 WIB

Data 2,15 Juta Pemilik Mobil Toyota Bocor

Toyota telah memblokir akses luar ke data tersebut.

Logo Toyota terlihat selama New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023.
Foto: Reuters
Logo Toyota terlihat selama New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Toyota Motor Corp  mengatakan pada hari Jumat (12/5/2023) data kendaraan sekitar 2,15 juta pengguna dibiarkan tersedia untuk umum di Jepang selama sekitar satu dekade dari November 2013 hingga pertengahan April 2023.

 

Baca Juga

Kebocoran tersebut, yang dikaitkan dengan kesalahan pengaturan di lingkungan cloud, dapat mencakup detail seperti lokasi kendaraan dan nomor identifikasi perangkat kendaraan. “Tetapi tidak ada laporan penggunaan yang berbahaya,” kata perusahaan tersebut.

 

Pelanggan yang terkena dampak termasuk mereka yang mendaftar untuk layanan jaringan T-Connect dari awal 2012 hingga 17 April 2023.  Toyota meminta maaf dengan kejadian tersebut karena menimbulkan kekhawatiran.

 

Selain permintaan maaf dalam kasus data yang bocor, dalam dua pekan terakhir ini,  Toyota pun meminta maaf dalam kasus uji coba tabrakan.

 

Presiden Toyota Motor Corp., Akio Toyoda, meminta maaf atas pengujian kendaraan yang tidak layak oleh anak perusahaannya, Daihatsu Motor Co., yang telah mempengaruhi model yang dijual di Asia Tenggara dan pasar lainnya.

"Ini adalah praktik yang seharusnya tidak pernah terjadi," kata Toyoda dalam konferensi pers di Bangkok, Thailand, seperti disiarkan Kyodo, Senin (8/5/2023).

 

"Grup (Toyota) secara keseluruhan akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan," kata Toyoda seraya berjanji akan memimpin upaya untuk mengatasi masalah ini.

 

Daihatsu mengatakan bulan lalu bahwa papan pintu depan dari empat model untuk pasar luar negeri, termasuk Yaris yang diproduksi untuk Toyota, "dimodifikasi dengan tidak layak" dalam pengujian tabrakan samping. Sekitar 88.000 unit lulus uji dengan modifikasi seperti itu, banyak di antaranya dijual di Thailand dan Malaysia, kata Daihatsu.

 

Dalam kasus bocornya data Toyota, yang juga terpengaruh adalah pengguna G-Link, layanan serupa untuk pemilik kendaraan mewah bermerek Lexus, yang menyediakan fitur seperti dukungan darurat.

 

Toyota mengatakan langkah-langkah untuk memblokir akses luar ke data diambil setelah masalah tersebut ditemukan dan penyelidikan ke semua lingkungan cloud yang dikelola oleh Toyota Connected Corp sedang berlangsung.

 

Sejauh ini belum ada laporan ada kejadian bocornya data pemilik mobil Toyota di Indonesia.

 

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement