Kamis 10 Oct 2024 21:17 WIB

Toyota: Jika EV Satu-satunya Pilihan akan Mengakibatkan Hilangnya Pekerjaan

Kendaraan listrik paling banyak akan menguasai 30 persen pasar otomotif global.

Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda berbicara dalam pengarahan tentang strategi perusahaan tentang kendaraan listrik bertenaga baterai di Tokyo, Jepang, 14 Desember 2021.
Foto: REUTERS
Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda berbicara dalam pengarahan tentang strategi perusahaan tentang kendaraan listrik bertenaga baterai di Tokyo, Jepang, 14 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,NAGOYA - Pergeseran ke masa depan hanya kendaraan listrik (EV) akan menyebabkan hilangnya pekerjaan di antara mereka yang telah bekerja pada teknologi terkait mesin, termasuk di banyak pemasok di sektor tersebut.

Chiarman Toyota Motor ada 5,5 juta orang yang terlibat dalam industri otomotif di Jepang. “Di antara mereka ada yang telah lama berkecimpung dalam (pekerjaan) terkait mesin," kata Akio Toyoda kepada wartawan di Nagoya, Kamis (10/10/2024)

Baca Juga

"Jika kendaraan listrik menjadi satu-satunya pilihan, termasuk bagi para pemasok kami, pekerjaan orang-orang itu akan hilang," katanya, seraya menambahkan bahwa ia menyukai kendaraan berbahan bakar bensin.

Toyota, produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan, telah bersikap lebih hati-hati dalam pendekatannya terhadap EV dibandingkan produsen lain. Hal itu membantunya saat ini karena penjualan EV global melambat dan perusahaan itu diuntungkan oleh permintaan untuk jajaran hibridanya yang terus bertambah, termasuk di pasar utamanya, Amerika Serikat.

Perusahaan itu memperjuangkan apa yang disebutnya sebagai strategi "multi-jalur" menuju emisi nol karbon yang mencakup EV, hibrida, kendaraan sel bahan bakar hidrogen, dan teknologi powertrain lainnya.

Pada bulan Januari, Toyoda mengatakan kendaraan listrik paling banyak akan menguasai 30 persen pasar otomotif global, dengan kendaraan hibrida, sel bahan bakar hidrogen, dan kendaraan pembakar bahan bakar mengisi sisanya. Ia tidak menyebutkan kerangka waktu untuk perkiraan tersebut.

Toyoda menyampaikan komentar tersebut kepada wartawan saat peluncuran patung dada ayahnya, Shoichiro Toyoda, di Universitas Nagoya di Jepang bagian tengah.

Shoichiro Toyoda yang meninggal pada usia 97 tahun lalu, memimpin Toyota selama tahun 1980-an, ketika perusahaan tersebut membentuk kembali pasar otomotif global, menjungkirbalikkan dominasi Detroit. Ia juga mengawasi peluncuran merek mewah Lexus dan hibrida Prius.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement