REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Disney terus memberikan kabar buruk bagi para investor. Selain soal pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemogokan penulis, perusahaan menyampaikan kehilangan empat juta pelanggan Disney+ pada kuartal kedua (Q2).
Ini membuat total pelanggannya menjadi 157,8 juta dibandingkan 161,8 juta pada kuartal sebelumnya. Analis memperkirakan pertumbuhan pelanggan sebesar 163,17 juta.
Seperti dilansir dari techcrunch.com, Jumat (12/5/2023), alasan utama di balik penurunan tersebut adalah Disney+ Hotstar yang kehilangan delapan persen basis pelanggannya dari 57,5 juta pelanggan pada kuartal pertama (Q1) 2023 menjadi 52,9 juta. Banyak pelanggan di India kecewa dengan keputusan perusahaan untuk tidak mempertahankan hak streaming Liga Kriket Utama India.
Selama panggilan pendapatan, CEO Bob Iger mengungkapkan Disney akan menjalani restrukturisasi besar-besaran, termasuk PHK yang akan memengaruhi 7.000 karyawan. Sejauh ini, perusahaan telah mengalami dua gelombang PHK.
Iger sebelumnya mengumumkan rencana Disney untuk menghemat biaya sebesar 5,5 miliar dolar AS, termasuk tiga miliar dolar AS untuk pengeluaran konten. Disney juga mencatat ingin memprioritaskan franchise Marvel dan Star Wars.
Namun, perusahaan belum lama ini menghentikan produksi untuk seri Marvel Blade dan Star Wars Andor akibat dari pemogokan Writers Guild of America (WGA) yang dimulai pekan lalu. Sementara itu, Hulu menambahkan 200 ribu pelanggan sehingga totalnya menjadi 43,7 juta pelanggan, naik dari 43,5 juta pada kuartal sebelumnya. ESPN+ juga melihat lonjakan pelanggan, mendapatkan total 25,3 juta berkat peningkatan 400 ribu pelanggan.